Xi Jinping Cekal Penjualan Mobil Baru Tesla, Cybertruck Terancam Gagal Masuk Pasar China
Pemerintah China menilai desain dari Cybertruck terlalu konvensional dan tidak dapat memenuhi standar hukum yang telah ditetapkan.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Di tengah ramainya antusias warga dunia menyambut kehadiran pickup anti peluru Tesla Cybertruck, pemerintah China justru mengancam penjualan mobil listrik baru milik Tesla di Tiongkok.
Hal ini diungkap langsung oleh juru bicara perusahaan pasca pabrik otomotif milik Elon Musk usai menggelar show di delapan kota di China seperti Beijing, Shanghai, Shenzhen, Hangzhou, Nanjing, Xi’an, Chengdu, dan Chongqing pada akhir pekan lalu.
Meskipun kehadiran Cybertruck di Negeri Tirai Bambu mendapat sambutan positif dari warga Tiongkok, namun pemerintah China menilai desain dari Cybertruck terlalu konvensional dan tidak dapat memenuhi standar hukum yang telah ditetapkan.
Baca juga: Fitur Canggih Tesla Cybertruck: Wade Mode untuk Bermanuver di Air Layaknya Perahu
Komentar serupa juga turut dilontarkan profesor keselamatan mobil di Universitas George Washington, Samer Hamdar. Dalam keterangan resminya Hamdar secara terang – terangan meragukan zona crumple yang terbatas pada Cybertruck. Menurutnya perlu ada penambahan fitur-fitur lain untuk menambah keamanan dari zona crumple itu.
"Mungkin ada kemungkinan mekanisme peredam kejut yang akan membatasi fakta bahwa Anda memiliki zona crumple yang terbatas," ujar Hamdar.
Sementara itu banyak pihak menilai pembatasan ini sengaja dilakukan pemerintah China untuk menekan penjualan Tesla, sehingga produsen otomotif lokal BYD bisa mengenjot penjualan mobil listriknya.
Mengingat Tesla sendiri kerap membanderol kendaraannya di bawah tarif pasar, sehingga merusak harga pasar lantaran banyak warga China kepincut memborong kendaraan murah besutan Elon Musk itu.
“Di China, truk pikap masuk dalam kategori truk multiguna yang keberadaannya dicekal dan tidak boleh diperjual belikan di China,” ujar juru bicara Cybertruck dikutip dari Carnewschina.
Imbas larangan pemerintah Xi Jinping kini Tesla Cybertruck saat ini tak dapat diperjualbelikan di pasar otomotif China.
Belum diketahui sampai kapan pembatasan ini akan diberlakukan, namun Pakar industri percaya bahwa Tesla mungkin sedang menjajaki cara untuk mengklasifikasi ulang Cybertruck sebagai kendaraan off-road di pasar China, sehingga memungkinkannya untuk menghindari peraturan truk pickup.
Merespon komentar pedas dari pejabat China yang menyebut desain Cybertruck jauh dari kata aman, Elon musk selaku CEO dari Tesla mengklaim bahwa mobil Listrik besutannya ini memiliki rusuk dan struktur kuat yang dapat menyerap serta membantu menghilangkan benturan saat kecelakaan terjadi.
“Saya sangat yakin bahwa Cybertruck akan lebih aman dibandingkan dengan truk lain untuk penumpang dan pejalan kaki, meski tampilannya yang aneh bagi sejumlah pihak, namun Cybertruck jauh lebih aman dibandingkan dengan truk lain,” jelas Musk.
Akselerasi Tesla Cybertruck Gahar
Tak hanya menyuguhkan fitur dan tampilan futuristic, mobil anti peluru Tesla Cybertruck juga diklaim sebagai kendaraan listrik dengan performa akselerasi ngebut saat bermanuver di jalanan beraspal.
Dengan berat kendaraan kotor 3,6 ton, Tesla Cybertruck membuktikan diri dapat melesat dengan cepat. Performa akselerasi Tesla Cybertruck yang gahar ini disinyalir berasal dari mesin penggerak Tri Motor AWD yang sengaja disematkan dalam mesin mobil agar akselerasi Cybertruck setara dengan supercar Lamborghini Huracan EVO, yang mampu menghasilkan tenaga 816 tk dan melaju sampai kecepatan 210 kpj.
"Mobil ini memiliki performa yang lebih baik dibanding mobil sport. Bahkan lebih punya kekakuan torsi yang lebih baik dari McLaren P1," jelas Musk.