Airlangga Dorong Chery Lakukan Pendalaman Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia
Permintaan tersebut disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat di acara peluncuran SUV listrik Chery Omoda
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mendorong pabrikan otomotif asal China, Chery, berinvestasi lebih dalam di industri kendaraan listrik di Indonesia dan menjadikan Indonesia basis ekspor ke pasar ASEAN dan negara sekitar seperti Australia.
Permintaan tersebut disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat di acara peluncuran SUV listrik Chery Omoda E5 di Jakarta, Senin malam, 5 Februari 2024.
"Saya menghargai upaya keras Chery yang telah meningkatkaan TKDN kendraaanya hingga mencapai 40 persen. Kami mendorong Chery Indonesia segera melalukan pendalaman (investasi). Chery sebagai pabrikan yang memiliki ekspor yang besar bisa menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan listrik untuk pasar ASEAN dan Australia," ungkap Airlangga Hartarto.
Baca juga: BRImo FSTVL Bawa Pesan ESG Lewat Hadiah Mobil Listrik & Tanam Pohon dengan BritAma Tanam Kebaikan
Airlangga menambahkan, Pemerintah terus mendorong Chery berinvestasi kendaraan listrik di Indonesia serta meningkatkan local content.
"Chery yang mulai diproduksi di Indonesia akan meningkatkan populasi kendaraan listrik di Indonesia," ungkapnya.
Danto Restyawan MT, Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan RI saat membacakan sambutan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, produk Chery yang mampu bersiang di pasar global akan ikut berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
"Peluncuran Omoda 5E juga akan ikut berkontribusi mendorong terbentuknya ekosistem kendaraan listrik dan menciptakan udara bersih," ungkapnya.
Executive Vice President PT Chery Sales Indonesia (CSI) Qu Jizong mengatakan, secara bertahap Chery akan terus meningkatkan kandungan lokal di Indonesia.
Untuk baterai Chery Omoda 5E ini dia mengatakan saat ini menggunakan baterai jenis Lithium Ferro Phosphate (LFP) dan ke depan akan dilakukan peralihan ke baterai nikel.
"Kami sedang berupaya menyesuaikannya secara bertahap. Kami akan mempertimbangkan untuk menggunakan baterai nikel pada lini produk kami selanjutnya karena yang akan menjadi rencana kami ke depan," kata dia.
Baca juga: Rencana Pemberian Insentif Baru untuk Mobil Listrik Impor Akan Berdampak Pada Industri EV Lokal
Qu Jizong menambahkan, penggunaan baterai berbasis nikel yang bahan bakunya terdapat di Indonesia menjadi syarat yang diajukan Pemerintah Indonesia bagi produsen kendaraan listrik untuk meningkatkan TKDN-nya menjadi sebesar 60 persen pada tahun 2027.
Dengan demikian, produsen kendaraan listrik harus menggunakan baterai dan motor listrik yang diproduksi lokal di Indonesia.
SUV Chery Omoda 5E dirakit secara Completely Knocked Down (CKD) oleh Chery di pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Bekasi, Jawa Barat.
Di industri kendaraan listrik komponen baterai mewakili 40 persen TKDN.