Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kapal AS, Inggris dan Israel Ngaku Boncos Tanggung Biaya Asuransi Selangit Imbas Serangan Houthi

Biaya premi atau asuransi untuk kapal kargo asal Amerika, Inggris dan Israel yang akan melakukan transit di Laut merah

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kapal AS, Inggris dan Israel Ngaku Boncos Tanggung Biaya Asuransi Selangit Imbas Serangan Houthi
HO
Ilustrasi: Ketegangan di Laut Merah yang kian memanas akibat aksi saling serang yang dilakukan Amerika dengan milisi Houtihi telah membuat sejumlah raksasa pelayaran global termasuk Hapag-Lloyd untuk putar otak mencari rute layar baru. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Biaya premi atau asuransi untuk kapal kargo asal Amerika, Inggris dan Israel yang akan melakukan transit di Laut merah mengalami lonjakan biaya hingga mencapai 50 persen.

Lonjakan tarif terjadi usai angkatan bersenjata Houthi Yaman terus menargetkan ketiga kapal itu, alasan ini yang membuat perusahaan asuransi menjatuhkan tarif premi lebih mahal untuk kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan AS, Inggris, dan Israel.

Dalam nilai angka, jumlah kenaikan premi bisa sampai ratusan ribu dolar AS sebagai ongkos tambahan untuk pelayaran tujuh hari. Kebijakan ini diambil lantaran perusahaan asuransi harus menanggung resiko lebih besar atau ‘’exclusionary language’’ saat kapal AS, Inggris, dan Israel melintas di Laut Merah yang saat ini tengah dikuasai Houthi Yaman.

Baca juga: AS-Inggris vs Militan Yaman di Laut Merah, Siapa Target Houthi dan Senjata Apa yang Digunakan?

Mengingat belakangan ini kapal tanker dari ketiga negara diatas kerap menjadi target operasi Houthi, seperti baru – baru ini satu insiden paling serius terjadi pada sebuah tanker yang dioperasikan perusahaan berbasis di Inggris yang kargonya ludes dihantam sebuah rudal Houthi yang menyebabkan kebakaran di kapal tersebut.

“Kapal yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat, Inggris, atau "Israel" akan dikenakan tarif yang lebih tinggi sekitar 20 hingga 50 persen, lebih banyak dibandingkan kapal lain yang berlayar di Laut Merah,” jelas David Smith, kepala broker asuransi McGill and Partners dikutip dari Almayadeen.

“Langkah ini diambil untuk menghindarkan diri dari ancaman kerugian akibat perusahaan harus mengcover bisnis yang resikonya sangat tinggi,” imbuh Smith.

BERITA REKOMENDASI

Untuk mencegah pembengkakan kerugian akibat lonjakan tarif asuransi, Perusahaan kontainer Israel, Zim memutuskan untuk mengubah rute pelayaran dengan menghindar dari Laut Merah.

Perusahaan keamanan maritim Inggris, Dryad Global juga turut melakukan langkah yang sama. Demi menghindari kawasan Laut Merah kini kapal – kapal asal Inggris harus putar balik ke ujung Afrika menuju Semenanjung Harapan.

Biaya Pengiriman Barang Via Laut Naik 100 Persen

Lebih lanjut konflik Laut Merah yang tak kunjung reda juga membuat biaya pengiriman barang dari Asia ke wilayah Mediterania naik sebesar 100 persen jadi 10.000 dolar AS per kontainer.

Misalnya untuk tarif pengiriman barang Asia-Eropa Utara meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 4.000 dolar AS per kontainer berukuran 40 kaki. Lonjakan harga juga terjadi pada pengiriman barang rute Asia-Mediterania yang naik menjadi 5.175 dolar AS per kontainer.

Sementara menurut Freightos, sebuah platform pemesanan dan pembayaran untuk angkutan internasional per awal tahun 2024, tarif pengiriman dari Asia ke Pantai Timur Amerika Utara naik 55 persen menjadi 3.900 dolar AS per kontainer berukuran 40 kaki.

Baca juga: Siasati Blokade Houthi di Laut Merah, Israel Gunakan Jalur Darat Angkut Barang Impor Via Yordania

Imbas kenaikan tarif ini banyak perusahaan Amerika dan Eropa kini mulai menunda aktivitas perdagangan yang berimbas pada lesunya nilai ekspor dan impor.

Belum diketahui secara pasti kapan ketegangan ini mereda, namun para analis menilai, apabila perubahan jalur terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat memicu peningkatan inflasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas