Pengadaan 38 Trainset KRL oleh KCI, 92 Persen dari INKA, Sisanya Impor dari China
Pekerjaan pengadaan trainset KRL baru mencapai 16 rangkaian dengan nilai total hampir Rp 3,83 triliun.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT KAI Commuter Indonesia (KCI) melakukan kerja sama pengadaan KRL untuk tahun 2023 dan 2024 dengan jumlah total sebanyak 38 rangkaian (trainset) KRL.
Corporate Secretary KCI Anne Purba mengungkapkan 92 persen atau sebanyak 35 trainset dari total pengadaan dikerjasamakan dengan PT INKA (Persero) dengan nilai investasi mencapai Rp 6,06 triliun.
Sebagian dari 35 trainset tersebut adalah pembelian trainset baru dan sebagian lainnya retrofit.
Pekerjaan pengadaan trainset KRL baru mencapai 16 rangkaian dengan nilai total hampir Rp 3,83 triliun. Kemudian pengadaan 19 rangkaian KRL Retrofit nilainya mencapai Rp 2,23 triliun.
Anne mengatakan, kerja sama pengadaan KRL dengan INKA merupakan komitmen KCI dalam mendukung program pemerintah meningkatkan produksi dalam negeri dan upaya substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN).
Sisa tiga trainset lainnya diimpor dari China dan akan dibeli dari CRRC Sifang Co., Ltd. senilai total Rp 783 miliar.
Anne mengatkan, dalam proses pengadaan ini, pihaknya mengutamakan waktu pengiriman dan spesifikasi teknis yang sudah ditentukan.
Baca juga: Dibeli Rp783 Miliar, KRL Impor dari China Baru Bisa Digunakan pada 2025
"KAI Commuter akan terus berkoordinasi dengan INKA dan CRRC Sifang untuk memastikan proses pengadaan sarana KRL sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah disepakati," ujar Anne.