Ratusan Triliun Bansos Dikucurkan, Angka Kemiskinan Selama 12 Tahun Terakhir Hanya Turun 2 Persen
Data Badan Pusat Statistik mencatat selama kurang lebih dari 2011 hingga 2024, angka kemiskinan hanya turun sedikit, yaitu dua persen.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti menilai ada yang salah dari program bantuan sosial (bansos) milik pemerintah.
Sebab, selama 12 tahun terakhir ini angka kemiskinan hanya turun dua persen, padahal sudah triliunan bansos dikucurkan oleh pemerintah.
"Angka kemiskinan turun dua persen selama kurang lebih 12 tahun, sementara bansosnya naik puluhan, malah ratusan triliun. Ini something wrong artinya," kata Esther dalam acara diskusi bertajuk "Arah Kebijakan Pangan Indonesia Pasca Pemilu 2024", Jumat (9/2/2024).
Baca juga: Bansos Beras Disetop Sementara, Dilanjut Lagi Sehari Setelah Pemilu Pada 15 Februari
Ia mengatakan, data Badan Pusat Statistik mencatat selama kurang lebih dari 2011 hingga 2024, angka kemiskinan hanya turun sedikit, yaitu dua persen.
Sementara itu, angka bansos dari tahun ke tahun malah tambah besar. Bahkan, untuk tahun ini anggaran bansos sebesar Rp 496 triliun.
"Terakhir saya lihat dari nota keuangan APBN itu bansos sekitar Rp 496 triliun. Dari tahun 2009 misalnya itu hanya Rp 17 triliun, sekarang 2024 itu sekitar Rp 496 triliun," ujar Esther.
Ia pun menyimpulkan bahwa solusi dari pemerintah itu lebih banyak kebijakan populis yang hanya sementara. Menurut dia, harus ada solusi yang jangka panjang.
"Artinya arah kebijakan pangan ini harus dibalikan lagi gitu ya, tidak hanya sekedar
temporer saja, tetapi ke arah solusinya jangka panjang," tutur Esther.