Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

APRINDO: Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras Premium Bisa Teratasi Akhir Pekan Ini

Aprindo mengungkap bahwa ritel modern akan diguyur dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in APRINDO: Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras Premium Bisa Teratasi Akhir Pekan Ini
Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
Pedagang beras eceran di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (11/2/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Roy Mandey mengatakan pihaknya dijanjikan pemerintah bahwa masalah kelangkaan beras premium di ritel modern bisa teratasi akhir pekan ini.

Usai rapat bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas), ia mengungkap bahwa ritel modern akan diguyur dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Tadi sih dibilang akhir minggu ini, tapi kita minta, karena hari Rabu libur, ya hari Kamis sudah kelihatan. Jangan tunggu Jumat dan Sabtu karena memang ini urgen kan. Jangan sampai (masyarakat) panic buying," kata Roy ketika ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Stok Beras Bulog 1,2 Juta Ton, Erick Thohir Pastikan Tercukupi Untuk Hadapi Ramadhan dan Idul Fitri

Untuk mengguyur ritel modern dengan beras SPHP, ia mengatakan pihak swasta sampai harus membantu Perum Bulog dalam proses pengepakannya.

Hal itu, menurut Roy, karena Bulog memiliki keterbatasan dalam pengepakan beras SPHP.

"Ada proses di mana mereka (Bulog) harus packing. Kan Bulog juga packing terbatas, jadi perlu ada kerja sama dengan packers swasta," ujar Roy.

Berita Rekomendasi

"Jadi, beras SPHP yang karungan mau dikirim ke swasta, supaya swasta mem-packing," lanjutnya.

Sebelumnya dalam kesempatan sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya bersama semua stakeholder pangan akan segera menggelontorkan beras ke berbagai lini pasar.

Ini merupakan perintah dari Presiden Jokowi agar masyarakat kembali bisa berbelanja beras dengan tenang dan bijak sesuai kebutuhan.

Jokowi telah memerintahkan agar semua pihak terkait bisa mengonversi beras 5 kg, lalu segera kirim ke pasar tradisional dan pasar ritel modern.

Arief juga diperintah untuk membereskan stok di Pasar Induk Beras Cipinang karena stoknya yang melimpah, sedangkan stok di pasar ritel modern malah sedikit.

"Jadi semua elemen ekosistem beras nasional, mulai dari penggiling padi, pedagang termasuk ritel, BUMN, dan BUMD, kita akan cetak ke 5 kg, kita akan percepat,” ujar Arief.

Ia mengatakan, sekarang yang dipercepat pihaknya adalah mencetak beras kemasan 5 kg lalu kirim ke pasar, baik dalam bentuk beras SPHP maupun komersial.

"Komersialnya nanti Food Station, SPHP itu Bulog. Untuk yang komersial akan dikerjakan oleh Food Station bersama penggiling padi yang lain. Lalu untuk SPHP, nanti Bulog juga dibantu oleh teman-teman yang punya rebagging (pengemasan ulang),” ujar Arief.

Baca juga: Harga Beras Melonjak, Bos Bapanas Bantah Stok Menipis, Ini Pernyataannya

Beras komersial pun telah disiapkan sebanyak 200 ribu ton. Khusus untuk Jakarta, sesuai permintaan dari Pj Gubernur DKI Jakarta dan Dirut Food Station, diberikan 50 ribu ton.

"Jadi silahkan Bapak Dirut Food Station menyiapkan beras komersial untuk dikirimkan ke seluruh modern market yang ada di Jabodetabek," tutur Arief.

"Bulog juga akan menyiapkan distribusi beras dari pelabuhan langsung ke Food Station. Ini tidak boleh ditunda lama-lama,” sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas