Melantai di Bursa Efek Indonesia, Emiten Ini Incar Kenaikan Pendapatan 30 Persen
PT Bersama Mencapai Puncak Tbk atau Ayam Goreng Nelongso (BAIK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bersama Mencapai Puncak Tbk atau Ayam Goreng Nelongso (BAIK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/2/2024).
Direktur Keuangan BAIK, Ubaidillah, mengatakan pendapatan perseroan pada 2020 menghadapi tantangan di mana mencapai Rp99,6 miliar, kemudian naik menjadi Rp132 miliar dan cukup stabil di 2022 dengan Rp150 miliar.
"Tahun 2023 expected kami laporan sedang di audit, expected itu around Rp170 miliar untuk pendapatan kami dan dengan adanya dana IPO di 2024 pendapatan akan naik dibanding tahun 2023 sebesar 30 persen," kata Ubaidillah.
Pendapatan naik 30 persen juga berbanding lurus dengan profitabilitas yang diharapkan terus meningkat, terutama sejak ada dan menggunakan dana IPO tersebut.
"Target awal dana IPO terlambat dua bulan, sehingga target kami 60-70% laba bersih di 2023," ujar Ubaidillah.
Direktur Utama BAIK, Nanang Suherman mengatakan saat ini perusahaan akan mendorong prioritas percepatan kinerja melalui berbagai inovasi.
"Kalau kita tidak mampu melakukan inovasi dan bersaing dengan yang lain, maka mati, karena pertumbuhan itu kalau tidak ke atas ya ke samping, itu yang menjadi kunci salah satunya dengan penguatan digitalisasi," kata Nanang.
PT Bersama Mencapai Puncak mematok harga penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) sebesar Rp 278 per saham.
Baca juga: Masuk Jajaran Saham LQ45, Emiten Mitra Pack Akan Bagikan Dividen Laba Bersih 2023
Dalam penawaran umum perdana saham ini, BAIK menawarkan sebanyak 225 juta saham atau sekitar 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan begitu, BAIK berpotensi meraih dana segar sebanyak Rp 62,55 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini akan digunakan untuk modal kerja BAIK, antara lain untuk biaya operasional, biaya sewa outlet, dan pembelian bahan baku, dengan rincian sebagai berikut:
Baca juga: Siapkan Akuisisi, Emiten Ini Banting Stir ke Bisnis Kuliner dan Gaya Hidup
Sekitar 3,48% dana untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk menunjang proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih optimal.
Pertama, sekitar 44% untuk pembelian mesin cold storage dengan kapasitas 20 ton dan satu unit mesin air blast compressor twostage.
Kedua, sekitar 56% untuk pembelian kendaraan operasional berupa satu mobil truk Traga, satu mobil Suzuky Carry, 5 kendaraan roda dua dan satu mobil karoseri pendingin.
Ketiga, sekitar 10,16% akan digunakan untuk perpanjangan sewa outlet lama guna mendukung ekspansi bisnis Bersama Mencapai Puncak. BAIK akan memperpanjang sewa terhadap 18 outlet lama dengan total nilai sewa sekitar Rp 5,6 miliar dan akan dilakukan dengan pihak ketiga.
Kemudian, sekitar 22,54% akan digunakan untuk renovasi outlet, gudang dan kantor dan sistem otomatisasi dalam rangka mendukung bisnis Perseroan untuk penyimpanan persediaan bahan baku yang lebih besar.
Jumlah outlet dan gudang yang akan direnovasi oleh BAIK masing-masing sebanyak 23 outlet, dan 1 gudang.
Sedangkan sisanya yang berjumlah sekitar 63,82% akan digunakan untuk operational expenditure di antaranya untuk pembelian bahan baku; dan biaya biaya pengembangan produk, marketing dan branding.