Generasi Muda Didorong Berwirausaha, Tapi Perhatikan Hal Ini Agar Tak Gulung Tikar
58,3% responden yang berada di rentang usia produktif memilih menjadi pengusaha atau pebisnis sebagai profesi untuk memperoleh penghasilan.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi muda didorong untuk berwirausaha, di mana saat ini jumlah wirausaha di Indonesia masih tertinggal dengan negara lain.
Menurut survei Kolaborasi bahwa 58,3 persen responden yang berada di rentang usia produktif memilih menjadi pengusaha atau pebisnis sebagai profesi untuk memperoleh penghasilan dan penghidupan.
Namun, dalam perjalanannya, sebagian besar anak muda masih memiliki pengetahuan dan modal yang minim untuk mengimplementasikan profesi impian tersebut.
Melihat kondisi tersebut, Sun Life Indonesia resmi membuat program Sun Entrepreneur sebagai solusi program pemberdayaan berbasis kewirausahaan yang inovatif di industri asuransi.
Baca juga: Deretan Perusahaan dan Wirausaha Nasional yang Dinobatkan Sukses Dorong Ekonomi Digital, Siapa Saja?
Bersama dengan Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati sebagai Sun Entrepreneur Ambassador, program tersebut dirancang untuk membantu individu memperkuat landasan kewirausahaan, meningkatkan keterampilan bisnis, dan merintis perjalanan wirausaha dengan risiko minimal di bisnis distribusi keagenan asuransi bersama Sun Life Indonesia.
Ibnu Jamil yang juga merupakan pemilik Nasi Goreng Jamilos mengungkapkan menjadi wirausahawan sudah menjadi mimpi saya sejak lama karena ia menyadari bahwa tren dunia hiburan sangat dinamis dan tidak mungkin hanya mengandalkan profesi seniman.
Akan tetapi membangun usaha bukan hal yang mudah, apalagi setelah Ia melihat banyak bisnis yang harus gulung tikar pada saat pandemi.
"Dengan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman bisnis yang saya miliki, saya sangat merasakan beragam tantangan yang harus dilewati, mulai dari modal usaha, beragam perizinan, strategi pemasaran dan branding, hingga pengendalian kualitas yang tinggi. Saya pun juga sempat meragukan keinginan saya untuk berwirausaha karena risiko kegagalan yang bisa terjadi kapan saja,” katanya dikutip dari Kontan, Minggu (18/2/2024).
Shierly Ge selaku Chief Agency Officer Sun Life Indonesia menyatakan melihat bagaimana banyaknya tantangan bagi anak muda saat ini, Sun Entrepreneur dirancang khusus untuk menjawab berbagai keraguan dan hambatan generasi muda dalam berwirausaha.
Lebih dari sekadar program, Sun Entrepreneur adalah wadah kolaboratif yang memperkaya dan mendukung generasi muda Indonesia untuk menjadi entrepreneur muda di industri asuransi.
"Menjadi entrepreneur dengan membangun usaha berupa distribusi keagenan mandiri di industri asuransi jiwa adalah salah satu peluang bisnis yang rendah risiko dan tidak membutuhkan modal yang besar. Berbisnis lewat distribusi keagenan mandiri itu tidak sekadar menjual produk asuransi saja, tetapi juga memperluas ekspansi bisnis dengan membangun tim keagenan yang dimiliki,” kata dia.
Sun Entrepreneur dirancang untuk mencetak entrepreneur di bidang distribusi keagenan mandiri melalui program pelatihan intensif bersama para profesional di industri asuransi mengenai kewirausahaan, kreativitas, dan pengembangan diri selama 6 bulan.
Selanjutnya, mereka dapat menjalankan sistemnya dan dalam kurun 2,5 - 3 tahun dapat memiliki bisnis distribusi keagenan mandirinya sendiri.
Untuk membangun komunitas wirausaha yang lebih dinamis dan visioner, rangkaian program Sun Entrepreneur ini diawali dengan sharing session berbasis komunitas bersama Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati beserta para pelaku bisnis lainnya yang berhasil membuktikan keberhasilan dalam membangun bisnis impiannya.
Ririn yang juga merupakan pemilik Eleven Thirty menyampaikan memiliki bisnis yang sesuai dengan passion atau hobi adalah mimpi semua orang, namun risiko kerugian dalam berwirausaha tentunya akan selalu ada. Bagaimana kita bisa mengelola dan meminimalisir risiko tersebut adalah hal yang harus kita antisipasi.
Dia bilang salah satu solusi yang dapat dimanfaatkan adalah dengan bergabung di Sun Entrepreneur.
Melalui Sun Entrepreneur, anak muda kini dapat membangun bisnis berupa distribusi keagenan asuransi mandiri yang rendah risiko, tidak membutuhkan modal yang besar, dan yang terpenting adalah akan ada program pendampingan dalam menjalankan bisnisnya. (Tendi Mahadi/Kontan)