Kemenparekraf Ungkap Perpres Percepatan Industri Gim Nasional untuk Kuasai Pasar Domestik dan Global
Kelahiran Perpres Nomor 19 Tahun 2024 ini juga sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam industri gim nasional.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 mengatur tentang percepatan pengembangan industri gim nasional bertujuan untuk optimalisasi ekosistem industri kreatif nasional.
Hal itu disampaikan Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno secara virtual, Senin (19/2/2024).
"Potensi ekonomi kreatif Indonesia itu khususnya untuk gim cukup kuat dan tentu tidak hanya jangan hanya didominasi oleh produk luar gitu ya, karena industri penduduk kita besar dan seperti pemain-pemain kita juga ada yang Global," kata Nia.
Baca juga: Kemenparekraf Buka 3.860 Kuota Mahasiswa Baru Poltekpar Tahun Akademik 2024/2025
"Tapi Perpres ini disebut percepatan untuk membuat lebih cepat lagi kita bisa menguasai pangsa pasar domestik dan juga bisa bermain keluar itu secara umum seperti itu," imbuhnya.
Menurut Nia, kelahiran Perpres Nomor 19 Tahun 2024 ini juga sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam industri gim nasional seiring dengan pengguna gim di tanah air kian meningkat setiap tahunnya.
Tercatat data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat bahwa pada tahun 2021 sebanyak 121,7 juta pemain gim dan di tahun 2022 jumlahnya meningkat menjadi 174,1 juta.
Sehingga diperkirakan pada tahun 2025 pemain gim di Indonesia mencapai 192,1 juta orang.
"Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik karena niatnya adalah betul-betul untuk meningkatkan termasuk bagian dari produksi dalam negeri. Jangan hanya dibanjiri oleh produk luar saja karena pemainnya kita banyak dan juga penduduk kita besar," ungkapnya.
Nia juga menambahkan bahwa berdasarkan data statistik tahun 2023 pasar gim Indonesia di proyeksikan mendapatkan penghasilan sekitar 1.117 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Terkait dengan pemain-pemainnya, lanjut Nia, empat besar pemain Indonesia yang sudah bermain secara global itu berasal dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan Tangerang.
"Di industri ini adalah online dengan nilai pasar sebesar kira-kira 343 juta dolar AS. Karena ini juga dipengaruhi oleh smartphone yang lebih terjangkau dan juga akses internet yang meluas," ucap dia.
"Intinya, inilah kekuatan kita ada potensinya tapi harus dipercepat ekosistemnya, harus diperkuat supaya bisa menjadi pemain di negeri sendiri, lebih dominan dan juga tentunya bisa global. Basicly itu diturunkannya Perpres tentang percepatan industri gim nasional," sambungnya.
Sedangkan menurut Direktur Regulasi Kemenparekraf Robinson H Sinaga mengatakan bahwa Perpres Nomor 19 Tahun 2024 ini telah di tandatangani pada tanggal 12 Februari lalu. Perpres ini berisikan 8 muatan substansial meliputi pengembangan riset.
Kemudian, pengembangan pendidikan, fasilitas pendanaan pembiayaan, penyediaan infrastruktur, pengembangan sistem pemasaran, pemberian insentif fasilitas kekayaan intelektual dan perlindungan hasil kreativitas.
"Jadi 8 muatan ini yang diharapkan dapat mendorong industri gim di Indonesia agar semakin besar ke depan ini," ujarnya.