BUMN Kebun Ini Bantah Rawat Tanamannya di Bawah Standar
Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia adalah sebuah sistem usaha perkebunan sawit yang layak ekonomi, sosial budaya, dan ramah lingkungan.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM -- PT Perkebunan Nusantara IV Regional 1 Kebun Bangun membantah telah menanam pohon sawitnya tak sesuai standar ISPO dan RSPO.
Manajer Kebun Bangun, Febryandi Bangun mengatakan semenjak penanaman pihaknya selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas tanaman baik dari segi bibit hingga perawatan karena PT Perkebunan Nusantara IV Regional1 Kebun Bangun mengikuti standar RSPO dan ISPO.
"Kita sudah bekerja sesuai standar dan bekerja maksimal untuk melakukan perawatan. Proses pemupukan juga kita pantau," kata Febriyandi dalam dalam keterangan persnya dikutip Selasa (20/2/2024).
Baca juga: Pertamina NRE Gandeng PTPN III Gelar Komersialisasi Kredit Karbon
ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) atau Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia adalah sebuah sistem usaha perkebunan sawit yang layak ekonomi, sosial budaya, dan ramah lingkungan.
Sedangkan sertifikat ISPO adalah sertifikasi wajib yang ditetapkan pemerintah kepada industri kelapa sawit Indonesia.
Adapun RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) merupakan sebuah badan yang mengatur pemangku kepentingan di sektor industri terkait minyak sawit yang berkelanjutan.
Sama seperti ISPO, RSPO juga menetapkan sertifikasi wajib yang berlaku secara internasional.
"Kalau soal perawatan kita terus melakukan pemantauan dan saat ini masih ada tim yang bekerja untuk melakukan perawatan tersebut. Kita selalu melakukan kastrasi dan juga pembersihan gawangan sebagaimana semestinya," ungkap Asisten Afdeling I Kebun Bangun, Joni Hidayat.
Ia menjelaskan perawatan yang dilakukan pihaknya mulai dari pembersihan gawangan, pemupukan, hingga peletakan tandanan kosong sudah sesuai dengan ketentuan.
Joni Hidayat juga mengatakan pemeliharaan secara berkala terus dilakukan termasuk melakukan kastrasi (pembersihan kembang sawit, red).
"Kami selalu menekankan untuk memperhatikan standar kerja. Kalaupun ada bagian yang belum dibersihkan, hal itu disebabkan karena jadwal rotasi pemeliharaan areal. Akan tetapi, apabila ada individu tanaman yg perlu kita lakukan perlakukan khusus juga kita laksanakan," tambah Joni.