Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ukraina Semakin Merana Karena Pemblokiran Ekspor Komoditas di Perbatasan Polandia

Harga angan di Polandia hancur akibat Ukraina menjual komoditas ekspornya dengan harga yang sangat rendah.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ukraina Semakin Merana Karena Pemblokiran Ekspor Komoditas di Perbatasan Polandia
Euronews
Petani Polandia melakukan aksi demo pada 20 Februari memprotes masuknya komoditas asal Ukraina yang merusak harga produk petani di Polandia 

Pengemudi truk dan petani Polandia mulai melakukan blokade rutin di perbatasan dengan Ukraina pada bulan Oktober 2023, sebagai bentuk protes terhadap keputusan UE yang mengecualikan pengangkut barang Ukraina dari keharusan meminta izin untuk memasuki blok tersebut.

Para aktivis bersikeras bahwa langkah-langkah yang diambil sejak konflik antara Moskow dan Kiev meletus pada awal tahun 2022 telah menyebabkan persaingan tidak sehat dan menurunkan harga produk pertanian.

Blokade sempat dicabut pada bulan Januari setelah pemerintah di Warsawa berjanji untuk menerapkan kembali sistem perizinan bagi pengemudi truk Ukraina dan memperkenalkan subsidi untuk jagung Polandia.

Namun, protes kembali terjadi awal bulan ini setelah Komisi Eropa mengusulkan perpanjangan penangguhan bea masuk barang pertanian dari Ukraina dan Moldova hingga tahun 2025.

Dalam sebuah postingan di X (sebelumnya Twitter) pada hari Senin, sukarelawan Ukraina Nazar Smyk, yang menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang membeli peralatan dan kendaraan militer untuk pasukan Kiev, mengeluh bahwa “truknya telah berdiri (menganggur) dengan peralatan militer di perbatasan selama tiga hari” karena blokade.

Klip video yang dibagikan di saluran telegram Ukraina menampilkan pengunjuk rasa Polandia yang mengatakan bahwa mereka “tidak mendukung Ukraina” dan “ini adalah Polandia, bukan Brussel.”

Ada juga rekaman yang beredar di media sosial dan Telegram yang menunjukkan para demonstran Polandia membuang biji-bijian Ukraina dari gerbong barang ke tanah.

Berita Rekomendasi

Insiden serupa yang melibatkan beberapa truk Ukraina awal bulan ini di pos pemeriksaan perbatasan Dorohusk membuat Andrey Sadovoy, Wali Kota Lviv, Ukraina, mencap para pengunjuk rasa Polandia sebagai “provokator pro-Rusia.”

“Rakyat Ukraina benar-benar menyirami ladang yang menghasilkan biji-bijian ini dengan darah mereka,” tulis pejabat tersebut di saluran Telegram-nya, dan menggambarkan tindakan para demonstran sebagai “jahat dan memalukan.”

Beberapa hari sebelumnya, ribuan petani melakukan demonstrasi di sekitar 260 komunitas di seluruh Polandia dengan traktor dan alat berat mereka. Serikat pekerja Solidaritas yang berada di balik aksi unjuk rasa tersebut menuduh pemerintah Polandia mematuhi pedoman UE mengenai “impor produk pertanian dan produk pangan dari Ukraina.”

Ukraina Merugi

Jika pemblokiran terus-terusan dilakukan maka Ukraina bakalan kehilangan lebih dari 200 juta dolar AS.

Danylo Hetmantsev, ketua komite keuangan parlemen Ukraina dalam postingan Telegramnya menuding bahwa demonstrasi tersebut dapat menimbulkan kerugian besar terhadap anggaran nasional.

“Jika perbatasan tidak dibuka pada akhir bulan, anggaran negara akan kehilangan pendapatan sebesar UAH 7,7 miliar,” kata Hetmantsev.

Jumlahnya mencapai sekitar 200,5 juta dolar AS, yang menurut Hetmanstev "sangat signifikan".

Hanya Trasit

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas