Jokowi Senang, Pinjaman PNM Mekaar di Sulsel Capai Rp 6,8 Triliun
Presiden Jokowi senang pinjaman PNM Mekaar di Sulsel mencapai Rp6,8 triliun. Menurut Jokowi, hal ini berarti nasabah memiliki semangat produktif.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersilaturahmi dengan nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada Kamis, (22/2/2024).
Kedatangan Presiden Jokowi disambut semangat 5.000 nasabah PNM Mekaar dan tenaga pendamping atau Account Officer (AO), didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
“Saya masuk di sini seneng banget, karena semangat ibu-ibu yang keliatannya (semangat sekali,” kata RI 1 ini.
Di tengah pidatonya Ia membahas salah satu produk Nasabah PNM Mekaar yang memiliki kemasan menarik.
“Kerupuk rajungan, packaging-nya juga bagus sekali, mereknya mama muda, coba mereknya Mama Muda, bagus sekali,” pujinya.
Sudah dari beberapa titik sebelumnya, Jokowi terus ingatkan ibu-ibu Mekaar untuk konsisten semangatnya dalam berusaha. Beberapa contoh nasabah unggulan yang berhasil melakukan ekspor juga diapresiasi olehnya.
“Sehingga karakter ini yang sebetulnya kita bangun, memberikan kail agar bisa memancing ikan, bukan memberi ikan sekali kemudian setelah itu kita tinggal,” tambahnya.
Erick juga memaparkan tentang dampak PNM bagi masyarakat Indonesia, terutama perempuan prasejahtera di Indonesia.
“Ketika kami menerima amanah dari Bapak Presiden, tentu pada tahun 2019 jumlahnya kurang lebih 6 juta nasabah, Alhamdulilah dengan kerja keras kita semua dan dorongan dari Bapak Presiden hari ini jumlahnya sudah 15,2 juta nasabah,” ungkap ET.
Pesan Presiden kepada nasabah
Presiden Jokowi dalam kesempatan itu juga mengingatkan agar para nasabah berhati-hati dalam mengelola pinjaman yang diberikan.
Kepala Negara mendorong agar pinjaman tersebut dipergunakan sebagai modal usaha maupun kerja.
“Kalau ibu-ibu ngambil dari PNM misalnya Rp5 juta, saya titip ini, ngambil Rp5 juta, Rp5 juta itu 100 persen harus dipakai untuk modal kerja, 100 persen Rp5 juta harus dipakai untuk modal usaha. Jangan ada yang meleng-meleng kemana-mana. Itu bukan uangnya ibu-ibu, itu uangnya kita semuanya,” katanya.
Di samping itu, Presiden juga mendorong para nasabah untuk menabung hasil keuntungan usaha yang didapat.
Dari tabungan tersebut, para nasabah dipersilakan jika ingin membeli barang-barang konsumtif yang dapat mendukung usahanya.
“Dari tabungan itulah ibu-ibu kalau mau beli sepeda motor biar produktif silakan atau mau beli mobil pick up untuk jualan silakan dari keuntungan, bukan dari pokok yang diberikan oleh PNM Mekaar. Hati-hati saya titip itu aja,” tambahnya.
PNM Mekaar sendiri adalah lembaga pembiayaan dan pendampingan perempuan prasejahtera di Indonesia melalui sektor ultra mikro. Sehingga tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. Hingga kini sudah ada 15,2 juta nasabah PNM di seluruh Indonesia.