Persoalan Beras Belum Rampung, Harga Cabai Kini Makin Mahal Tembus Rp100 Ribu per Kg
Di Pasar Tanjung Jember, Jawa Timur, rata-rata para pedagang menjual cabai besar kualitas super dikisaran Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu per kilonya.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
"Kebanyakan para pembeli itu belinya eceran. Jarang yang beli satu kilo, kecuali mereka punya acara hajatan, itu baru beli dengan jumlah besar," urainya.
Kondisi serupa juga dialami pedangan di Pasar Sabtuan Kelurahan Tegalbesar Kecamatan Kaliwates Jember. Mereka mengeluhkan sepinya pembeli, sejak harga cabai melenting.
"Harga-harga naik semua, tapi Pasar sepi."ucap Jatimah, Pedangan di Pasar Sabtuan Tegalbesar Kaliwates Jember.
Mahalnya harga cabai juga terjadi di di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Setelah sebelumnya harga beras yang menembus di harga Rp17 ribu per kilogram, kini diikuti kenaikan cabai rawit merah yang sekarang telah menyentuh Rp80 ribu per kilogram.
"Katanya baru susah menanam cabai. Banyak tanaman rusak, volume produksinya sedang turun," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan, Disperindag Sleman, Kurnia Astuti, menjelaskan faktor harga cabai terkerek naik.
Pantauan di sistem harga pangan (siharpa) Sleman, harga cabai rawit merah pada Kamis (22/2/2024) ini mengalami kenaikan sebesar Rp1.625/kg.
Kenaikan ini membuat harga rata-ratanya menjadi Rp 72.250/kg sedangkan harga tertingginya Rp80 ribu/kg.
Kenaikan juga terjadi pada harga cabai merah keriting.
Harga komoditas pangan ini naik 750/kg membuat harga tertingginya mencapai Rp90 ribu/kg dan harga rata-ratanya di kisaran Rp 82.375/kg.
Adapun untuk cabai merah besar di kisaran harga Rp 80.429/kg.
Sedangkan harga cabai rawit hijau rata-rata diangka Rp 40.625/kg.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Suparmono, mengamini bahwa pertanian tanaman cabai memang sangat ditentukan oleh kondisi cuaca.
Jika cuaca tidak mendukung, seperti terjadi anomali cuaca yang kadang panas tetapi tiba-tiba turun hujan akan memicu serangan hama.