Boeing Pecat Pimpinan Program 737 Max, Buntut Masalah Jendela Pesawat Lepas
Produsen pesawat Boeing resmi memecat eksekutif Ed Clark dari kursi jabatan kepala program 737 Max, menyusul adanya temuan masalah keselamatan
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Produsen pesawat Boeing resmi memecat eksekutif Ed Clark dari kursi jabatan kepala program 737 Max, menyusul adanya temuan masalah keselamatan pada 737 Max pesawat terlaris Boeing.
Adapun Pemecatan Clark diumumkan melalui email dari bos Commercial Airplanes Stan Deal, sebagaimana dikutip dari NPR.
Baca juga: AS Gagalkan Penjualan Pesawat Boeing 747 Milik Iran Dalih Stop Pendanaan Pasukan Quds
Pemecatan ini dilakukan setelah Januari kemarin pesawat Boeing 737 Max-9 penerbangan 1282 dari Portland, Oregon, ke Ontario, California yang mengangkut 174 penumpang dan 6 awak crew mengalami kecelakaan kerja diatas ketinggian 16.000 kaki, hingga memicu jendela lepas saat mengudara menuju California.
Dari gambar yang viral yang beredar di media sosial terlihat kondisi pesawat menunjukkan lubang menganga di sisi kiri, tepatnya di belakang sayap dan mesin. Foto lainnya menunjukkan kursi yang paling dekat dengan area bencana, yang tampaknya kosong dan telah rusak.
Meskipun tidak ada korban luka serius, inspektur keselamatan mengatakan insiden itu bisa menjadi bencana besar. Imbas dari masalah ini, kepercayaan publik terhadap maskapai Boeing dilaporkan menurun, hingga nilai saham perusahaan anjlok dari 150 miliar dolar AS, menjadi 120 miliar dolar AS.
Rencananya usai mengumumkan berita kepergian Clark, Boeing dalam waktu dekat akan mengumumkan perombakan sejumlah eksekutif di unit Boeing Commercial Airplanes.
Untuk menggantikan peran Clark, nantinya Boeing akan mengangkat Katie Ringgold sebagai wakil presiden dan manajer umum program 737 dan pabrik Renton, Washington.
Baca juga: Ada Masalah di Bagian Bodi, 50 Pesawat Boeing 737 Max Batal Dikirim
Boeing juga menunjuk Elizabeth Lund untuk mengisi posisi wakil presiden senior bidang kualitas yang baru, di mana dia akan memimpin upaya pengendalian kualitas produksi.
Daftar Masalah Pada Pesawat Boeing
Sejak beberapa tahun terakhir pesawat jet 737 telah berulang kali terjerat masalah keamanan seperti pada 2019 silam, pesawat ini dilarang terbang selama 18 bulan akibat dua kecelakaan yang terjadi di Indonesia pada 2018 dan Ethiopia pada 2019, yang menewaskan 346 orang.
Boeing 737 MAX kemudian diizinkan kembali terbang oleh beberapa negara pada tahun 2021. Namun pada 2024 awal, pengiriman 50 unit jet 737 MAX besutan Boeing kembali ditangguhkan imbas masalah pada bagian bodi pesawat, hal tersebut diungkap langsung oleh Stan Deal, CEO Boeing Commercial Airplanes.
Dalam laporan tertulisnya CEO dari perusahaan pembuat pesawat terkemuka asal Amerika Serikat ini mengungkapkan bahwa 50 unit pesawat jet 737 mengalami masalah, dimana terdapat dua lubang yang tak di bor di bagian bodi pesawat.
“Pemasok memberitahu kami mengenai ketidaksesuaian di beberapa bagian pesawat 737, dimana ada dua lubang yang kemungkinan tidak dibor sesuai dengan standar yang kami butuhkan,” jelas Stan Deal, dikutip dari CNN International.
Akibatnya 50 pesawat jet Boeing 737 Max kini tak dapat dikirimkan ke para klien sesuai dengan kontrak perjanjian yang telah tertera, karena perusahaan memerlukan waktu tambahan untuk melakukan inspeksi dan perbaikan.