Bahlil: Rencana Temui Bos Foxconn di Taiwan Tertunda Karena Pemilu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia belum kunjung merealisasikan rencananya menemui bos Foxconn di Taiwan awal tahun ini karena alasan ada Pemilu.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia belum kunjung merealisasikan rencananya menemui bos Foxconn di Taiwan awal tahun ini karena adanya pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia.
"Foxconn? Itu kemarin saya harusnya berangkat ke Taiwan. Karena Pemilu, jadi belum," kata Bahlil kepada wartawan saat ditemui di Universitas Indonesia, Sabtu (24/2/2024).
Bahlil mengatakan, dirinya akan mengunjungi Foxconn usai pemilu selesai. Hal itu untuk memastikan investasi Foxconn berjalan di Indonesia.
Foxconn sendiri disebut akan melakukan investasi untuk industri baterai listrik, industri kendaraan listrik (roda 4, roda 2, e-bus), industri pendukung (termasuk charging station, R&D dan training) sebesar 8 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
"Karena kan terjadi dinamika global yang kita tahu tidak menentu. Tapi insyaallah setelah Pemilu saya akan kesana," ungkapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunnews, pada Januari 2022 lalu perusahaan manufaktur elektronik yang berpusat di Taiwan Foxconn mengumumkan telah bermitra dengan Kementerian Investasi Indonesia dan beberapa perusahaan untuk mendukung pengembangan mobil listrik di Kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Foxconn Tak Kunjung Groundbreaking, Menteri Bahlil Salahkan Geopolitik Laut China Selatan
Foxconn telah menandatangani nota kesepakatan untuk berinvestasi lebih luas pada proyek pengembangan mobil listrik atau Electric Vehicle (EV), termasuk manufaktur baterai dengan Kementerian Investasi Indonesia serta perusahaan energi PT Indika Energy, Indonesia Battery Corporation dan vendor skuter listrik Taiwan, Gogoro.
Baca juga: Gegara iPhone 15 Pro Max, Laba Foxconn pada September Anjlok
Pihak Foxconn mengatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk membangun ekosistem energi baru di Indonesia, dengan pengembangan industri pendukung EV seperti sistem energi, stasiun pertukaran baterai dan daur ulang.