Diproduksi Lokal, Mesin HL Penuhi Persyaratan TKDN Hingga 50 Persen
Mesin HL berhasil memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk sejumlah produk perkakas
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Jasin mengaku merintis bisnis mesin perkakas ini dari nol pada tahun 1992-an di kawasan Glodok, Jakarta Barat, bersama sang istri ketika dia bekerja di sebuah perusahaan teknik milik orang lain.
Jasin Roesli mengawalinya dengan belajar memperbaiki/service mesin-mesin. "Dengan membongkar bermacam-macam mesin, dari situ saya bisa mempelajari aneka jenis spare parts mesin."
"Saya jadi bisa membedakan mana spare parts yang bagus dan mana yang jelek. Saya juga bisa belajar tentang harga spare partsnya," kenang Jasin.
Dia kemudian merambah ke mesin-mesin teknik seperti mesin power tools lalu ke mesin-mesin untuk kebutuhan las, dan besi-besi.
Selanjutnya, Jasin juga mempelajari mesin-mesin teknik untuk otomotif seperti mesin poles dan mesin cuci kendaraan.
Bekal yang dirasa cukup membuat Jasin Roesli merintis usaha dengan memproduksi sendiri beberapa jenis mesin power tools.
"Saya mengawali bisnis ini dengan menyebarkan flyer sendiri dan memanfaatkan promosi memasang iklan kecil di koran yang ternyata harga iklannya tidak murah."
"Saya sama istri juga berkeliling kota membawa contoh sampel produk saya yang semuanya saya bawa pakai koper," kenangnya.
Angkat Ridwan Hanif
Untuk lebih memacu pemasaran power tools dan perkakas teknik jasin Roesli mengatakan di 2024 ini perusahaannya menjalin kerjasama dengan Youtuber Ridwan Hanif.
"Kita melihat sosok Ridwan Hanif sejalan dengan konsep mesin HL, sama-sama menyukai tantangan, selalu berinovasi menghadirkan hal-hal baru yang belum dipikirkan oleh kompetitor melalui inovasi yang kita hasilkan," ungkap Jasin Roesli.
Jerry menambahkan, kerjasama dengan Ridwan Hanif akan berlangsung selama 1 tahun ke depan. Ridwan Hanif sendiri mengaku senang menjalin kerjasama ini karena beberapa item produk perkakas teknik Mesin HL sesuai dengan passion-nya di bidang otomotif.
Ridwan Hanif sendiri saat ini mengelola usaha perawatan kendaraan yang juga membutuhkan aneka perkakas teknik.
"Sebelum bekerja sama biasnaya saya tes dulu barangnya. Untuk yang Mesin HL ini saya suka after sales-nya. Jangan sampai kita beli barang, ketika rusak, spare parts-nya nggak ada dan kita harus beli barang baru," kata Ridwan Hanif.
Menurutnya, perangkat permesinan untuk industrial harus bisa diandalkan karena digunakan oleh pemakainya untuk bekerja dan mencari nafkah. "Jangan sampai ketika dipakai peralatan kerja yang digunakan rusak dan mereka tak bisa mencari nafkah," imbuhnya.