Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dorong NZE, Pos Indonesia Mulai Gunakan Kendaraan Listrik hingga Kurangi Penggunaan Kertas

Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah pengalihan penggunaan kendaraan berbahan fosil menjadi kendaraan listrik.

Penulis: Sanusi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Dorong NZE, Pos Indonesia Mulai Gunakan Kendaraan Listrik hingga Kurangi Penggunaan Kertas
HO
Pos IND sudah menerapkan paperless alias mengurangi penggunaan kertas dan beralih menggunakan teknologi digital. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) yang saat ini dikenal dengan brand Pos IND, berkomitmen untuk terus menerapkan prinsip ESG sebagai bentuk dukungan terhadap negara dalam mencapai net zero emissions (NZE).

Untuk mengejar NZE, berikut sejumlah hal yang dilakukan Pos IND.

Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah pengalihan penggunaan kendaraan berbahan fosil menjadi kendaraan listrik.

"Jadi kemarin direksi sudah sepakat bahwa tahun ini akan melakukan pengalihan kendaraan secara bertahap. Dari kendaraan berbahan fosil menjadi listrik, sehingga nanti berdampak secara langsung pada komitmen kami untuk mengurangi emisi," ujar Senior Vice President Government & Corporate Business PT Pos Indonesia, Hendra Sari, saat menerima penghargaan pada acara Investor Daily ESG Appreciation Night, Selasa, 27 Februari 2024.

Baca juga: Ekonom: Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen Jadi Portofolio Indonesia Menuju Net Zero Emission

Upaya lainnya yang dilakukan Pos IND yaitu melakukan transformasi bisnis di bidang teknologi. Dalam hal ini, Pos IND sudah menerapkan paperless alias mengurangi penggunaan kertas dan beralih menggunakan teknologi digital.

"Ini bentuk komitmen PT Pos dalam menjaga kelangsungan lingkungan hidup dalam berbisnis," tutur Hendra.

Penerapan teknologi digital tersebut bahkan sudah dilakukan Pos IND dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, meluncurkan super app Pospay. Kemudian, penerapan aplikasi Pos Giro Cash (PGC) untuk melakukan penyaluran bantuan sosial (bansos).

Berita Rekomendasi

"Pos Indonesia secara aplikasi kami punya Pospay sebagai bentuk komitmen untuk paperless. Kemudian, dalam menyalurkan bansos, kami menggunakan aplikasi PGC. Bagaimana pola penyaluran itu membuat masyarakat tidak perlu mendatangi lokasi bayar, tetapi PT Pos yang datang untuk memberikan bantuan. Artinya, secara tidak langsung pergerakan masyarakat pun akan berkurang dibandingkan mereka mendatangi lokasi bayar. Tapi, sekarang PT Pos yang mendatangi kediaman penerima. Itu bentuk komitmen kami bahwa kami berdampak secara sosial kepada masyarakat," ujarnya.

Hendra pun menilai transformasi dan inovasi bisnis yang dilakukan Pos IND untuk mendukung NZE memiliki dampak positif. Menurutnya, peluang bisnis menuju NZE sangat bagus untuk Pos IND.

Lebih lanjut, Hendra mengatakan komitmen ini penting dilakukan mengingat hampir semua perusahaan bisnis sudah masuk ke investasi besar. Menurutnya, ini merupakan peluang bagi PT Pos Indonesia untuk masuk ke jajaran bisnis tersebut dalam menjalankan bisnis yang ramah lingkungan.

"Ini merupakan peluang juga bagi PT Pos Indonesia untuk masuk ke bisnis ini dalam menjalankan bisnis, lebih efisien, lebih berbasis lingkungan. Tantangannya adalah tidak semua bisa support karena ada kepentingan-kepentingan yang terjaga di bisnis mereka," kata Hendra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas