Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menperin Agus Gumiwang Sebut Industri Tanah Air Tak Mengalami Deindustrialisasi

Data S&P Global menunjukkan capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia tetap berada dalam fase ekspansi pada Februari 2024.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Menperin Agus Gumiwang Sebut Industri Tanah Air Tak Mengalami Deindustrialisasi
Bambang Ismoyo
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. Data S&P Global menunjukkan capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia tetap berada dalam fase ekspansi pada Februari 2024 sebesar 52,7. 

Sebab, terdapat 24 subsektor industri yang membutuhkan gas sebagai bahan baku dan pendukung dalam proses produksinya.

“Saya minta perluasan karena itu yang kita inginkan, dan harga gas menjadi kunci bagi daya saing produk industri kita sehingga bisa bernilai tambah tinggi,” tutur Agus.

Di samping itu, kebijakan harga gas murah menjadi instrumen daya tarik investasi asing dan domestik di tanah air khususnya bagi sektor industri.

Jadi, Agus memandang bahwa penting untuk keberlanjutan kebijakan HGBT ini karena memberikan multiplier effect yang besar terhadap perekonomian nasional.

Apabila penerapan kebijakan strategis tersebut berjalan baik dan tepat sasaran, Agus yakin kinerja industri manufaktur nasional akan semakin gemilang.

Hal itu juga tercermin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Februari 2024 mencapai 52,56 atau meningkat 0,21 poin dibandingkan Januari 2024.

Pada periode 2014 hingga 2022, rata-rata pertumbuhan PDB industri manufaktur Indonesia mencapai 3,44 persen.

BERITA REKOMENDASI

Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan dunia maupun OECD (data World Bank), dengan kontribusi mencapai 19,9 persen.

Selanjutnya, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia tahun 2021 yang mencapai USD288 miliar (data UNStats), menunjukkan Indonesia merupakan salah satu power house manufaktur dunia.

Pada tahun 2023, ekspor produk industri nonmigas menyumbang 72,24 persen terhadap nilai ekspor Indonesia.

Bahkan, realisasi investasi sektor industri mampu menembus Rp3.031,85 triliun selama satu dekade, yang juga menunjukkan bahwa industri manufaktur tetap kuat dalam menghadapi resesi global saat ini.

Sejalan adanya peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja terus bertambah, dan hingga saat ini tenaga kerja di industri sebanyak 19,29 juta orang atau naik 23,5 persen dibandingkan tahun 2014.

“Indikator-indikator di atas sejalan dengan PMI manufaktur yang terus ekspansi selama 30 bulan berturut-turut, sekaligus menunjukkan bahwa sektor manufaktur terus tumbuh dan dan tidak sedang mengalami deindustrialisasi,” ujar Agus.

Capaian PMI Manufaktur Indonesia pada Februari membukukan fase ekspansi selama 30 bulan beruntun.

PMI Manufaktur Indonesia di bulan kedua 2024 ini mampu melampaui PMI Manufaktur China (50,9), Jerman (42,3), Jepang (47,2), Inggris (47,1), Amerika Serikat (51,5), Malaysia (49,5), Myanmar (46,7), Filipina (51,0), Taiwan (48,6), Thailand (45,3), dan Vietnam (50,4).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas