Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Waspada Lonjakan Harga Komoditas Pangan di Bulan Ramadan

Badan Pusat Statistik (BPS) mewaspadai, beberapa harga komoditas pangan akan meningkat secara umum pada momentum

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Waspada Lonjakan Harga Komoditas Pangan di Bulan Ramadan
Hendra Gunawan/Tribunnews.com
Ilustrasi cabai merah besar 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mewaspadai, beberapa harga komoditas pangan akan meningkat secara umum pada momentum bulan Ramadan atau pada April 2024.

"Waspada terjadinya kenaikan harga secara umum Pada momen bulan Ramadan yang ditunjukkan dari data historical perkembangan inflasi, di mana pada momen Ramadan selalu terjadi inflasi," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam Rilis BPS, Jumat (1/3/2024).

Habibullah menyatakan, komoditas pangan yang berpotensi akan mengalami kenaikan harga yaitu daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras dan gula pasir.

Baca juga: Imbas Anjloknya Harga Komoditas, Neraca Perdagangan RI Tahun Ini Diprediksi Lebih Rendah

Berdasarkan data BPS, inflasi secara tahunan pada Februari 2024 ini sebesar 2,75 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 102,75 pada Februari 2023 menjadi 105,58 pada Februari 2024.

"Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini antara lain adalah beras, cabe merah, daging ayam ras, sigaret kretek mesin atau SKM, tomat, bawang putih dan gula pasir," papar dia.

Sedangkan secara bulanan, inflasi pada Februari 2024 ini sebesar 0,37 persen atau naik jika dibandingkan Januari 2024 yaitu 0,04 persen.

Berita Rekomendasi

"Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini antara lain beras, cabe merah, telur ayam ras, daging ayam ras dan minyak goreng," terangnya.

Adapun jika dilihat berdasarkan inflasi tahun kalender atau year to date pada Februari 2024 ini masih lebih rendah dibandingkan Februari 2022 dan Februari 2023.

"Berbeda dengan periode yang sama di tahun 2022 dan 2023, inflasi tahun kalender Februari 2024 dominan disebabkan oleh komponen harga bergejolak utamanya beras yang menyumbang andil sebesar 0,24 persen," jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas