Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menparekraf Ingin Taylor Swift Juga Manggung di Indonesia, Kurangi Emisi Karbon

Kehadiran Taylor Swift juga dapat mengurangi jumlah emisi karbon. Sebab, jumlah penonton asal Indonesia di konser Taylor Swift Singapura cukup besar.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menparekraf Ingin Taylor Swift Juga Manggung di Indonesia, Kurangi Emisi Karbon
AFP
Taylor Swift 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berkeinginan agar musisi pop asal Amerika Serikat, Taylor Swift, juga manggung di Indonesia.

Konser Taylor Swift di Singapura membuat heboh satu kawasan Asia Tenggara. Sebab, Singapura menjadi satu-satunya negara yang menjadi tempat konser Taylor Swift di kawasan tersebut.




Hal tersebut, menuai kritikan dari Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin. Pekan lalu bahkan menuduh negara tetangganya itu telah membuat kesepakatan eksklusif agar Taylor Swift hanya tampil di Singapura dan tidak di negara Asia Tenggara lainnya. Bagaimana dengan Indonesia?

Baca juga: Pengoperasian KMP Wira Samaeri Diharapkan Memajukan Wisata di Kepulauan Mentawai

"Ada yang mengkritisi seperti dilakukan PM Thailand, kalau saya melihat ini sebagai koreksi bagi kita, bagi Indonesia," ujar Sandiaga di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Sandiaga ingin meningkatkan kerja sama dengan promotor musik se-Asia Tenggara. Sehingga ke depan Taylor Swift juga menyambangi Indonesia dan menyelenggarakan konser musik.

Selain digemari masyarakat Indonesia, kehadiran Taylor Swift juga dapat mengurangi jumlah emisi karbon. Sebab, jumlah penonton asal Indonesia di konser Taylor Swift Singapura cukup besar.

BERITA TERKAIT

"Kedepan kita bisa kerja sama karena kalau kita lihat kunjungan dari penonton Indonesia besar sekali, ini akan menambah jumlah emisi karbon," kata Sandiaga.

Sandiaga mencontohkan, ke depan bukan tidak mungkin Taylor Swift konser empat hari di Singapura, namun dua hari di Indonesia.

"Kita hitung secara keseluruhan, mungkin kalau kita bisa lihat kita mengarahkan empat hari di Singapura, dua hari di Indonesia kita siapkan venue berkelas dunia seperti GBK atau venue lain," tambahnya.

Namun, menurut Sandiaga, Indonesia harus menghadirkan sesuatu yang berbeda untuk menarik penonton dari mancanegara.

Baca juga: Wisata Menggeliat Pasca Pandemi, DestinAsian Travel Fair Incar Traveler Kelas Atas

"Kita tampilkan sesuatu yang lain, ini PR kita, kita akan mengadakan pertemuan dengan teman-teman Singapura supaya kita bisa erat lagi kerja sama. Kita dalam lingkup ASEAN, selain berkompetisi kita harus bisa bekerja sama," terangnya.

Di Singapura, Taylor Swift menggelar konser selama enam hari di National Stadium di Singapura. Tiketnya konser sudah terjual habis dengan lebih dari 300.000 penggemar diperkirakan akan menonton.

Setelah itu, Taylor Swift akan berangkat ke Eropa untuk melanjutkan turnya yang diperkirakan menghasilkan pendapatan sebesar 2 miliar dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas