Utang Luar Negeri Indonesia di Januari 2024 Mencapai Rp6.341 Triliun, Ini Rinciannya
Khusus untuk posisi ULN pemerintah pada Januari 2024 tercatat sebesar 194,4 miliar dolar AS.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat sebesar 405,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per Januari 2024.
Jika dikonversi ke dalam rupiah, angka tersebut setara Rp6.341 triliun (asumsi kurs Rp15.632 per dolar AS).
Bila dikoreksi lebih detail, posisi angka tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 408,1 miliar dolar AS.
Baca juga: Komisi XI DPR: Utang Pemerintah Angkanya Sangat Tinggi
Asisten Gubernur Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut utamanya disebabkan oleh penurunan ULN sektor swasta dan publik.
"Posisi ULN Indonesia tumbuh sebesar 0,04 persen (year on year/yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,9 persen," ungkap Erwin dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).
"Penurunan tersebut dikontribusikan oleh penurunan ULN sektor publik dan swasta," sambungnya.
Dirinya kembali melanjutkan, khusus untuk posisi ULN pemerintah pada Januari 2024 tercatat sebesar 194,4 miliar dolar AS.
Angka ini turun dibandingkan dengan posisi kuartal sebelumnya sebesar 196,6 miliar dolar AS.
Penurunan posisi ULN pemerintah disebabkan oleh pelunasan seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo.
Untuk posisi ULN swasta pada akhir Januari 2024 tercatat sebesar 196,7 miliar dolar AS, menurun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar 198,1 miliar dolar AS.
Erwin mengungkapkan, secara keseluruhan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
ULN Indonesia pada Januari 2024 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,4 persen dari 29,7 persen pada bulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,9 persen dari total ULN.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," pungkasnya.