Agen BRILink Dibunuh, BRI Edukasi Cara Jaga Keamanan dalam Operasional dan Transaksi
BRI berkomitmen untuk senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh nasabah dalam menjalankan transaksi perbankan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BRI Gresik buka suara mengenai perampokan yang dialami Agen BRILink bernama Wardatun Thoyyibah hingga meninggal dunia.
Pemimpin Cabang BRI Gresik, Boedhi Winaryo mengatakan, BRI turut berbela sungkawa dan berduka cita atas berpulangnya Wardatun Thoyyibah.
Boedhi menyebut BRI menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib guna menyelesaikan kejadian tersebut melalui saluran hukum dan berharap pelaku dapat segera ditangkap.
"BRI berkomitmen untuk senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh nasabah dalam menjalankan transaksi perbankan, baik di Unit Kerja BRI maupun di Agen BRILink," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (17/3/2024).
Baca juga: Kronologis Pembunuhan Agen BRILink di Indramayu: Pelaku Awalnya Beli Rokok dan Niat Pinjam Uang
Boedhi menjelaskan, agen BRILink merupakan mitra keagenan resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang menjalankan kegiatan layanan jasa perbankan dengan menggunakan perangkat yang difasilitasi oleh BRI.
"Dengan adanya kerja sama yang terjalin antara BRI dan Agen BRILink, maka BRI berkomitmen untuk senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh nasabah dalam menjalankan transaksi perbankan, baik di Unit Kerja BRI maupun di Agen BRILink seluruh Indonesia," ujarnya.
Boedhi memastikan BRI terus melakukan edukasi kepada Agen BRILink mengenai cara menjaga keamanan dalam operasional dan transaksi.
Di samping itu, para Agen juga diminta terus waspada terhadap potensi kejahatan.
Sebagai informasi, Wardatun Toyyibah (28) warga Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur, tewas di rumahnya pada Sabtu (16/3/2024) dini hari.
Wardatun ditemukan suaminya, Mahfud (44) pada pukul 05.00 WIB. Keduanya malam itu tidur terpisah.
Wardatun tidur di kamar bersama anak mereka yang berusia 3 tahun. Sementara suaminya tidur di ruang tamu.
Pelaku diduga pelaku masuk melalui pintu samping, dengan cara mencongkel.
Kemudian pelaku ini masuk ke dalam kamar korban.