Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

HSBC Dukung Rantai Pasok Kendaraan Listrik di Indonesia

Indonesia berada pada posisi yang strategis dan memiliki berbagai potensi untuk menjadi pusat rantai pasok kendaraan listrik

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in HSBC Dukung Rantai Pasok Kendaraan Listrik di Indonesia
Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
Dari kiri ke kanan) Riko Tasmaya Managing Director Wholesale Banking HSBC Indonesia, Francois de Mancourt- President Desator HSBC Indonesia, Tran Quoc Huy CEO Vinfast Indonesia, Misi Tang-Husd of industrias Ass Pacific HSBC Global franking, Noor Adhami-Global Head of International Banking HSBC dan Charles Kho, Country Head of Multinationals & Ireemational Subsidiary Banking HSBC Indonesia, pede acara HSBC Investment Forum, di Hotel Farmont, Selasa (19/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank HSBC Indonesia menyatakan dukungannya, terhadap rantai pasok kendaraan listrik atau baterai EV di Indonesia melalui HSBC Investment Forum dengan tajuk "Mengembangkan ekosistem kendaraan listrk (EV) yang kuat di Indonesia".

Managing Director, Head of Wholesale Banking, HSBC Indonesia Riko Tasmaya mengatakan, Indonesia berada pada posisi yang strategis dan memiliki berbagai potensi untuk menjadi pusat rantai pasok kendaraan listrik (EV). Hal ini juga menjadi fokus perseroan di samping proyek sektor ESG lainnya.

Baca juga: HSBC Dukung Pengelolaan Likuiditas Macmahon Indonesia Melalui Produk Treasury 

Menurutnya, HSBC sendiri telah mendukung PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) serta joint venture antara LG dan Hyundai yang akan memproduksi sel baterai di Indonesia.

"Ada beberapa yang sudah dilakukan investasi dari foreign yang baru masuk. Sekitar dua tahun yang lalu, itu joint venture (JV) antara LG dan Hyundai. HSBC juga men-support transaksi tersebut. Itu masuk sebagai one of the first battery cell yang manufacturing di Indonesia," kata Riko kepada wartawan, dikutip Rabu (20/3/2024).

Selain itu, Riko memaparkan bahwa ada pemain lain telah mendapat dukungan dari HSBC Indonesia seperti SGMW Multifinance Indonesia, VinFast, hingga Bluebird.

"Kami percaya supply chain ini benar-benar end to end. Jadi, kita tidak bisa masuk, misalnya di baterai saja. Kita mesti masuk di tiap supply chain-nya. Nanti kita lihat mana yang menjadi sort of like priority growth-nya. Tapi, sekarang kita masuk di masing-masing supply chain-nya," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang dibutuhkan untuk produksi baterai kendaraan listrik, serta skala konsumen domestik di sektor hilir kendaraan listrik.

Selain itu, dia melihat ada peluang investasi besar di sepanjang rantai pasokan untuk membangun ekosistem EV yang komprehensif.

Baca juga: Agen Perbankan di Indramayu Dibunuh, Uang Rp 12 Juta dan HP Dirampok, Pelaku Ditangkap di Cirebon

"Sebagai bank internasional dengan sejarah 140 tahun di Indonesia, HSBC berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri yang penting bagi perekonomian Indonesia, salah satu caranya adalah dengan memfasilitasi investasi untuk mendukung pertumbuhan rantai pasokan kendaraan listrik di Indonesia," jelasnya.

Menurut laporan HSBC Global Research, sekitar 30 milliar dolar Amerika Serikat (AS) investasi asing telah terjadi di bidang logam olahan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.

Ke depan, terdapat tambahan investasi sebesar 30 miliar dolar AS pada logam olahan selama lima tahun ke depan, dan investasi sebesar 45 miliar dolar AS telah diumumkan pada sektor kendaraan listrik.

Peningkatan ekosistem kendaraan listrik diprediksi dapat mendorong potensi pertumbuhan Indonesia dari 5,3 persen menjadi 5,8 persen pada tahun 2028.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas