Raup Cuan 3 Juta Sehari, Inilah Cerita Sukses Pelaku Industri Daur Ulang dari Sampah Plastik PET
Sampah plastik jenis PET memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga dapat menjadi sumber penghasilan melalui peluang bisnis industri daur ulang.
Penulis: Yosephin Pasaribu
TRIBUNNEWS.COM - Keberadaan sampah dapat diibaratkan seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, sampah dipandang sebagai objek yang tak bernilai. Namun di sisi lain, sampah justru menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat yang jeli menggali peluang bisnis dari rantai industri daur ulang.
Manfaat plastik bening jenis Polyethylene terephthalate (PET) serta nilai ekonominya telah dibuktikan oleh Mohammad Baedowy, seorang pengusaha yang bergerak di bidang pengolahan sampah plastik bernama Majestic Buana Group.
Dalam menjalani bisnisnya, Baedowy setiap hari mengolah sampah plastik menjadi cacahan di pabrik pengolahan sampah yang bertempat di kawasan Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat.
Hasil cacahan tersebut kemudian dijual kembali dan menghasilkan laba bersih hingga 3 juta rupiah per hari. Usaha ini telah ia jalankan selama dua dekade.
Sebelum dijual ke berbagai pabrik yang memerlukan olahan plastik, limbah-limbah plastik yang dikumpulkan dari para lapak, pengepul, hingga dari pemulung ini diolah, dipilah, dan dicuci terlebih dahulu di tempat usahanya.
Setelah dikelompokkan dan dicuci, sampah-sampah tersebut kemudian dicacah menggunakan mesin.
Dari puluhan limbah plastik tersebut, Baedowy dapat menghasilkan olahan plastik hingga 3 ton dalam satu hari yang akan digunakan sebagai bahan baku benang polyester. Bahkan, ada beberapa yang diekspor ke luar negeri seperti Tiongkok.
"Beberapa plastik itu ada jenis-jenisnya, misalnya ada bekas botol air mineral PET, itu nanti akan dibuat menjadi benang polyester,” ujarnya.
Melalui wawancara bersama KOMPAS TV, Baedowy menyebut bahwa inisiatif ini ia jalankan murni karena alasan ekonomi. Baedowy pun membeberkan alasan ia memilih untuk memanfaatkan limbah plastik jenis PET, tak lain karena ramah lingkungan dan mudah didaur ulang.
Menabung di Bank Sampah
Manfaat sampah plastik PET ini juga dirasakan langsung oleh para nasabah Bank Sampah Migunani Asri Madani. Bank sampah yang berlokasi di Cisauk Tangerang ini bahkan mampu mengumpulkan 1 ton lebih sampah plastik hanya dalam 1 bulan dan lebih dari setengahnya adalah limbah plastik PET.
“Untuk sampah PET sendiri kami bisa mengumpulkan 600 sampai 700 kilogram, termasuk botol, kemasan gelas dan galon juga,” ujar Vivi Fitriani, salah satu pengurus bank sampah tersebut, dalam wawancara yang dilakukan Tribunnews (27/2/2024).
Sampah yang telah dipilah dan dibersihkan akan dijual ke pengepul sampah yang telah bekerja sama dengan Bank Sampah Migunani Asri Madani. Selain itu, sisa sampah plastik juga bisa diolah dan didaur ulang oleh ibu-ibu setempat menjadi kerajinan seperti kursi atau akuarium.
Ketika awal berdiri, bank sampah ini hanya memiliki 25 nasabah dengan 2 titik penimbangan. Seiring berjalannya waktu, bank sampah yang mulai beroperasi sejak tahun 2018 ini pun terus mengalami pertumbuhan.
Hal ini berdampak dari meningkat penggunaan plastik yang selaras dengan kesadaran warga untuk memilah sampah plastik.
Saat ini Bank Sampah Migunani Asri Madani telah memiliki 368 nasabah dengan 7 titik penimbangan. Hal ini tentu meningkatkan jumlah sampah plastik yang berhasil dikumpulkan setiap tahunnya.
“Menabung” di bank sampah ini juga sangat sederhana. Proses diawali dari inisiatif warga untuk memilah sampah plastik dari lingkungan masing-masing. Setelah dipilah, sampah plastik akan dibawa ke bank sampah untuk ditimbang dan dicatat. Dari hasil tersebut, nasabah akan memperoleh sejumlah uang sesuai dengan jenis dan jumlah sampah plastik yang dikumpulkan.
Dari hasil setoran sampah inilah, nasabah dapat terus meningkatkan saldonya. Prinsip yang sama dengan bank konvensional, semakin sering dan banyak yang disetor maka semakin besar pula pundi-pundi rupiah yang bisa dikumpulkan.
Untuk sampah plastik dihargai sesuai dengan jenis plastiknya mulai dari Rp2000 hingga Rp5.0000/kg. Plastik jenis PET menjadi salah satu jenis plastik yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Untuk satu kilogram sampah plastik PET botol minum atau galon dihargai hingga Rp3.500-Rp4.000.
Salah satu nasabah bank sampah ini adalah Bapak Endro, yang mampu mengumpulkan saldo hingga 3,3 Juta rupiah. Bahkan, dari hasil tabungannya dari bank sampah ini, Pak Endro berhasil membeli kambing kurban pada hari raya kurban tahun 2023 lalu.
Lalu, ada ibu Aryani yang rutin menyetorkan sampah plastik sehingga mampu mengumpulkan saldo sebesar 2,5 juta rupiah dan memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bank Sampah Migunani Asri Madani mengadopsi sistem bank konvensional pada umumnya, sehingga para nasabahnya bisa menarik saldo yang dimilikinya kapan saja.
“Biasanya kalau di sini nariknya pas anak mau masuk sekolah atau menjelang hari raya mas, lumayan buat nambah kebutuhan sehari-hari juga,” tambah bu Vivi.
Kurangnya pengelolaan yang berkelanjutan membuat sampah plastik hanya dipandang sebagai masalah. Padahal, dengan pendekatan yang tepat, sampah dapat menjadi sumber potensi yang bernilai ekonomis dan dikembangkan menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, pengelolaan masalah sampah dapat menjadi sumber daya yang berharga bagi generasi masa depan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia