Pemerintah Jajaki Kerja Sama Agrikultur dan Akuakultur dengan Vietnam
Kerja sama ini akan melibatkan koperasi dan UKM untuk memperkuat kedudukan posisi Indonesia dan Vietnam di ASEAN.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menjajaki kerja sama dengan Vietnam di sektor agrikultur dan akuakultur.
Kerja sama ini akan melibatkan koperasi dan UKM untuk memperkuat kedudukan posisi Indonesia dan Vietnam di ASEAN.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Indonesia dan Vietnam memiliki peranan penting di dalam sektor agrikultur dan akuakultur di ASEAN.
Baca juga: Rapat Bareng Komisi VI DPR, Menteri Teten Beberkan Capaian Kemenkop UKM Sepanjang 2023
Hal itu ia sampaikan saat melakukan audiensi dengan Province Chairman of PPC, Ms. Hyim Kdoh, Dal Lak Province, di Vietnam.
“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan Vietnam dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan di kedua negara,” kata Teten dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3/2024).
Teten menjelaskan, peluang kerja sama yang akan dijajaki meliputi modernisasi ekosistem bisnis agrikultur dan akuakultur melalui digitalisasi.
Lalu, research and development untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian dan perikanan di pasar global.
Kemudian, peluang kerja sama dari sisi pengembangan model bisnis dan kemitraan rantai pasok perikanan dan pertanian di kawasan ASEAN juga akan dijajaki.
Ia menyebutkan, saat ini komoditas yang sedang dikembangkan di Indonesia antara lain adalah rumput laut, udang, sidat, sawit, kelapa, jahe merah, padi, buah-buahan, bambu, dan rotan.
Sementara itu untuk Vietnam di sektor akuakultur ada ikan baramundi, udang, dan lobster.
Di sektor agrikultur, ada durian, mangga, dan nangka yang juga banyak ditanam di Indonesia.
Teten mengatakan, kebijakan pemerintah Indonesia saat ini adalah mendorong hilirisasi produk-produk berbasis sumber daya alam, termasuk komoditas agrikultur dan akuakultur.
Dengan adanya kesamaan komoditas di sektor agrikultur dan akuakultur di kedua negara, ia memandang hal itu akan menjadi sesuatu yang baik untuk di kerja sama ini.
"Ada beberapa komoditas unggulan di sektor agrikultur dan akuakultur yang dibudidayakan di kedua negara, hal ini menjadi baik untuk dikerjasamakan dan ditingkatkan kualitas produksinya,” lanjutnya.
Hilirisasi disebut akan menjadi platform untuk menghasilkan lapangan pekerjaan berkualitas yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita masyarakat.
Teten pun berharap ke depannya tidak ada lagi kegiatan perikanan dan pertanian perorangan, kecil-kecil, tidak berskala ekonomi dan tidak terencang. "Semuanya harus by design,” ucap Teten.