Beretika, Konsisten dan Unik Jadi Kunci Sukses Personal Branding di Era Digital
saat perusahaan maupun klien dari entitas bisnis melihat personal brand kita, mereka jadi tertarik untuk menjalin hubungan profesional
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum era digital, personal branding dilakukan melalui kartu nama, tetapi belakangan ini seseorang bisa melakukan personal branding melalui sosial media.
Melansir Influencer Marketing Hub, personal branding ialah kombinasi unik yang menggarisbawahi keterampilan, pengalaman, dan kepribadian untuk ditunjukkan ke dunia.
Personal branding yang tepat dapat membantu kita di dunia profesional maupun bisnis karena membangun personal branding, kita menampilkan kualitas yang baik dan unik pada diri yang membedakan dari orang lain.
Baca juga: Pakar Psikologi dan Personal Branding: AMIN Padu, Kompak, Punya Chemistry
Sehingga, saat perusahaan maupun klien dari entitas bisnis melihat personal brand kita, mereka jadi tertarik untuk menjalin hubungan profesional atau bisnis.
Akademisi UPN Veteran Jakarta Rut Rismanta Silalahi mengatakan, personal branding bisa dilakukan secara online ataupun setiap individu yang memiliki akses terhadap internet punya potensi untuk mengembangkan personal branding perlu dilakukan agar bisa tetap kompetitif atau berdaya saing.
Namun, demikian penting menegakkan etika dalam personal branding.
"Personal branding diartikan sebagai sebuah proses terencana di mana seseorang membuat usaha untuk memasarkan dirinya sendiri. Memasarkan dirinya sendiri dimaknai sebagai upaya agar dirinya dikenal, disukai, dipilih dan dipercaya," katanya saat webinar mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bertema Rahasia Sukses Berkarir dengan Personal Branding di Era Digital secara daring belum lama ini.
Baca juga: Harwan Muldidarmawan: Personal Branding Salah Satu Kunci Sukses di Era Digital
Selain itu, kata Rut, personal branding harus berpegang pada prinsip selaras perkataan dengan perbuatan dan apabila itu dijalankan, khalayak akan semakin percaya pada diri kita," ungkapnya.
Host Inspirasi untuk Bangsa Bambang Sadono mengatakan, personal branding merupakan bagian dari strategi pemasaran, baik itu untuk memasarkan produk, jaringan, harga, atau promosi.
Personal branding bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu secara langsung (advetorial), publikasi lewat pihak ketiga, maupun testimoni.
Medium yang dapat digunakan pun beragam, mulai dari media cetak, elektronik, atau media sosial.
"Agar sukses dalam personal branding, maka harus ada faktor-faktor sebagai berikut, yaitu kekhasan atau keunikan, kualitas yang terukur, serta sesuai dengan selera publik," ucap Bambang.
Personal branding, membutuhkan ketekunan dan perjuangan yang keras yang terkadang membutuhkan waktu yang panjang.
Baca juga: Berhasil Bangun Digital Personal Branding Positif, Sufmi Dasco Ahmad Raih Top Legislator Award 2023
Selain itu, harus pintar memanfaatkan momentum atau waktu yang tepat untuk melakukan personal branding.
Dosen Senior FISIPOL Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Bevaola Kusumasari mengatakan, personal branding juga membutuhkan jejaring yang kuat.
Jaringan (networking) merupakan elemen penting dalam membangun karir di era digital.
Bekerja sama dengan berbagai orang dan membangun hubungan yang kuat dapat membuka pintu peluang dan meningkatkan eksistensi profesional. Hal ini memungkinkan akses terhadap kesempatan baru dan sumber daya yang beragam.
"Untuk memperluas jaringan profesional, penting untuk berinteraksi dengan mereka yang memiliki minat dan tujuan yang sama. Melalui jaringan online, Anda dapat terhubung dengan profesional dari seluruh dunia, berbagi pengetahuan, dan memperluas jaringan Anda tanpa terbatas oleh geografi," katanya.