BSD dan PIK 2 Masuk PSN, Pemerintah Pastikan Pengembangan dari Dana Swasta
Lahan yang akan digunakan 59 hektar (ha), dengan 49 ha disediakan untuk pembangunan kampus universitas tingkat nasional dan internasional.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan 14 proyek strategis nasional (PSN) baru pada tahun 2024, dua di antaranya Bumi Serpong Damai (BSD) dengan pengembang Sinar Mas Group dan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dengan Agung Sedayu Group.
Staf Khusus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pengembangan dan pembangunan khusus di BSD dan PIK 2 sebagai bentuk dukungan dari pemerintah.
Zaki menjelaskan dukungan itu terkait dengan percepatan proses untuk mendapatkan rekomendasi teknis dari kementerian terkait untuk pembangunan kawasan.
Sehingga mulai dari perencanaan sampai dengan pengembangan pun akan mendapat kemudahan.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan 14 PSN Baru, Pembiayaan 100 Persen Dari Swasta
Dia menyampaikan, banyak perizinan di BSD dan PIK 2 yang masih belum rampung.
Hal ini yang menghambat investor terhambat dalam menjalankan aktivitas usahanya.
"Kekhususan ini yg kemudian negara harus hadir dalam rangka membantu proses pembangunan dan percepatan. Bayangkan saja rekomendasi teknis dari 1 kementerian saja membutuhkan waktu 1-2 tahun," terang Bang Zaki, sapaan akrabnya kepada wartawan, Rabu (27/3/2024).
Dua kawasan tersebut ke depan akan menjalankan 2 pembangunan di bidang berbeda, BSD akan fokus pada pembangunan di bidang pendidikan, biomedical, dan digital.
Lahan yang akan digunakan 59 hektar (ha), dengan 49 ha disediakan untuk pembangunan kampus universitas tingkat nasional dan internasional.
Pendidikan berfokus pada fakultas medis, kedokteran, farmasi, dan teknologi beserta perangkatnya.
"Lalu 10 hektar untuk bio medical center, dimana disana untuk rumah sakit dan klinik kesehatan, sarpras kesehatan lainnya dengan tujuan pengembangan dunia kedokteran dan kesehatan indonesia," jelasnya.
Secara keseluruhan, proyek ini diproyeksikan akan menyerap 10.065 tenaga kerja secara langsung ataupun tidak langsung.
Dengan estimasi penghematan devisa Rp 10,1 triliun, dan perolehan devisa Rp 5,6 triliun dari pengembangan layanan kesehatan dan biomedical.
Sementara PIK 2 akan mengembangkan kawasan green area dan eco-city yang disebut Tropical Coastland dengan dilengkapi kawasan wisata mangrove.
Harapannya kawasan ini dapat menjadi destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna menarik para wisatawan.
"Di mana di kawasan PIK 2 sudah ada hampir 200 ha lebih hutan mangrove, kedepan akan ditambah 200 ha lagi di pesisir pantai PIK 2," seru Bang Zaki.
Untuk nilai investasi PSN di PIK 2 diperkirakan mencapai Rp 65 triliun dengan harapan menyerap 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.
Melalui penetapan sebagai PSN, ia meyakini pembangunan ini akan sangat membantu perekonomian masyarakat.
Dengan begitu, ini akan memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Justru dengan adanya pembangunan kota satelit ini sangat membantu pemda dengan infrastruktur yang dibangun, bayangkan jaringan jalan yg ada di BSD dan itu memudahkan akses kepada wilayah lain," ujarnya.
Dalam kawasan ini, ia menegaskan bahwa pembangunan tidak akan menggunakan dana APBN maupun APBD, melainkan berasal dari swasta.
"Terlepas dari penunjukan PSN dan kemudahan proses administrasi, seluruh pembangunan infrastruktur dibangun oleh swasta, tidak menggunakan APBN dan APBD," tutup dia.