Harga Beras dan Gabah Kompak Turun di Bulan Ramadan 2024
Harga beras eceran pada Maret 2024 mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara MtM atau menjadi Rp 15.517 per kg dari Rp 15.209 per Kg di Februari.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, harga beras dan gabah mengalami penurunan di bulan Maret atau bertepatan bulan Ramadan 2024.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan, harga beras turun ditingkat penggilingan sebesar 0,87 persen atau menjadi Rp 14.150 per kilogram dari Rp 14.274 per kilogram.
"Penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan. Harga beras di penggilingan pada Maret 2024 turun 0,87 persen secara Month to Month (MtM), namun secara year on year mengalami kenaikan 25,21 persen," kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (1/4/2024).
Baca juga: Harga Pangan Mulai Turun Per 29 Maret, Beras Diobral Rp16.100, Daging Ayam Dijual Murah Rp38.150
Meski begitu, harga beras di grosir dan eceran masih mengalami kenaikan. Harga beras grosir Rp 14.528 per kg naik 0,90 persen dari bulan Februari Rp 14.398 per kg.
"Harga beras grosir pada Maret 2024 naik 0,90 persen secara MtM dan sebesar 20,64 persen secara year on year," ucapnya.
Sedangkan harga beras eceran pada Maret 2024 mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara MtM atau menjadi Rp 15.517 per kg dari Rp 15.209 per Kg di bulan Februari 2024.
"Perlu saya informasikan kembali bahwa harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan mencakup seluruh wilayah di Indonesia," tutur Amalia.
Sementara itu, harga gabah kering panen turun 7,24 persen secara bulanan menjadi Rp 6.736 per Kg dari Rp 7.261 per Kg di bulan Februari. Sedangkan gabah kering giling turun 5,47 persen menjadi Rp 8.121 per Kg dari Rp 8.591 per Kg.
"Gabah kering panen turun 7,24 persen secara MtM atau naik 27,71 persen secara year on year. Gabah kering giling turun 5,47 persen secara MTM dan naik 34,22 persen secara year on year," beber Amalia.