H-1, Jumlah Motor yang Menyeberang ke Sumatera via Ciwandan Tembus 64.216 Kendaraan
PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo selaku pengelola Pelabuhan Ciwandan, Banten, mencatat jumlah motor yang menyeberang ke Sumatera sebanyak 64.216
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, CILEGON - PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo selaku pengelola Pelabuhan Ciwandan, Banten, mencatat jumlah motor yang menyeberang ke Sumatera sebanyak 64.216 unit.
Angka tersebut merupakan akumulasi periode arus mudik sejak 3 April 2024 (H-7 Lebaran) hingga 9 April 2024 (H-1) per pukul 08.00 WIB pagi.
Jika dilihat secara detail, tren peningkatan terjadi sejak H-7 Lebaran, dan kemudian melandai sejak H-2.
Baca juga: Kapolri Sebut Contraflow Tetap Dibutuhkan saat Mudik Lebaran, Meski Picu Kecelakaan di Tol Cikampek
Pada H-7 Lebaran jumlah motor yang melintas sebanyak 1.432 unit, kemudian pad H-6 sebanyak 2.258 unit, H-5 sebanyak 4.710 unit, H-4 sebanyak 16.831 unit, dan H-3 sebesar 20.879 unit.
Sementara, pada H-2 jumlah kendaraan motor menembus 13.114 unit, dan pada H-1 pukul 00.00 WIB hingga 08.00 WIB sebanyak 5.073.
Dengan demikian, puncak arus mudik di Pelabuhan Ciwandan sejauh ini terjadi pada Minggu, 7 April 2024.
Berdasarkan pantauan Tribunnews, pemudik sepeda motor yang hendak melakukan perjalanan ke Pulau Sumatera via Pelabuhan Ciwandan terpantau masih sangat ramai pada H-1 Idul Fitri, atau 9 April 2024.
Pada pukul 06.30 WIB, pemudik motor masih tertahan di beberapa titik Pelabuhan Ciwandan.
Ada yang tertahan di kantong parkir, di loket pemindaian tiket, di pos pertama kali masuk, hingga di luar gerbang.
Meski antrean terjadi hingga luar gerbang, perkiraan jumlah pemudik ini tidak lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya, terutama pada H-3 dan H-2 Lebaran.
Jika dilihat tren dari H-7 hingga H-1 Lebaran, para pemudik sepeda motor ini jumlahnya cukup banyak jika memasuki waktu malam hingga menuju pagi.
Baca juga: Mudik ke Sumatera, Pemotor Ini Bawa Kucing Kesayangan, Bekali Popok dan Diikat di Tangan
Para pemudik ini memang kerap melakukan perjalanan dari kota asalnya menuju Pelabuhan Ciwandan sekitar sore dan malam hari.
Pemudik motor mengungkapkan, perjalanan malam hari dipilihnya lantaran tingkat kepadatan lalulintas menuju pelabuhan cenderung lebih lancar, alias tak macet.
Selain itu, pemudik memilih perjalanan malam untuk menghindari terik matahari pada siang. Yang disebut membuat para pemudik lebih cepat lelah.
Petugas di kawasan Pelabuhan juga menuturkan, intensitas kendaraan atau pemudik pada siang hari biasanya akan melandai.