Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat: Indonesia Bakal Diuntungkan dari Sanksi Amerika ke Rusia

Konflik Iran VS Israel bakal berdampak terhadap harga minyak mentah dunia. Bukan tidak mungkin akan mencapai 100 dolar AS per barel.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pengamat: Indonesia Bakal Diuntungkan dari Sanksi Amerika ke Rusia
President of Russia/X @KremlinRussia_E
Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menilai Indonesia bakal diuntungkan dari sanksi Amerika Serikat kepada Rusia.

Terutama soal sanksi AS berkaitan dengan produk logam dari Rusia.

Pemerintah Inggris melarang London Metal Exchange (LME) menerima logam hasil produksi Rusia. Lalu, Departemen Keuangan AS juga melarang Chicago Mercantile Exchange (CME) menerima produksi aluminium, tembaga, dan nikel baru dari Rusia.

"Indonesia akan diuntungkan juga karena AS memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia, tidak boleh ekspor komoditas. Ini membuat komoditas terutama batu bara, nikel, timah, ini akan membuat neraca perdagangan Indonesia cukup bagus," ujar Ibrahim saat dikonfirmasi Selasa (16/4/2024).

Baca juga: Iran Ternyata Gunakan Gaya Rusia saat Serang Israel, Ini Analisis Pengamat Militer

Hal tersebut, tentu akan berdampak terhadap nilai tukar rupiah. Di mana akan berdampak untuk menahan laju indeks dolar AS.

"Ini kemungkinan besar bakal berdampak menahan laju indeks dolar," kata Ibrahim.

Berita Rekomendasi

Sebab, lanjut dia, hari ini terjadi penguatan indeks dolar. Penyebabnya adalah menguatnya ekonomi di AS, di antaranya penjualan retail naik 0,7 persen.

Di sisi lain inflasi yang turut tinggi membuat Bank Sentral AS ragu untuk menurunkan atau mempertahankan suku bunga. Ditambah pernyataan Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Letjen Herzi Halevi, yang mengatakan Israel akan membalas serangan Iran.

"Bahkan bisa saja menaikan karena eskalasi di timur tengah," terang Ibrahim.

Menurut Ibrahim, konflik Iran VS Israel bakal berdampak terhadap harga minyak mentah dunia. Bukan tidak mungkin akan mencapai 100 dolar AS per barel.

"Ini membuat APBN Indonesia membengkak terutama impor minyak mentah. Karena Indonesia salah satu importir minyak terbesar 200 barel per hari. Gas alam juga karena itu membutuhkan dana cukup besar," ujarnya.

Sebelumnya, pasukan Garda Revolusi Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke wilayah Israel dari wilayah Iran atau lebih dari sekira 1.770 kilometer.

Pemerintah Iran menegaskan bahwa serangan tersebut, merupakan balasan terhadap serangan Israel terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus.

Sebab, peristiwa tersebut menewaskan dua jenderal Garda Revolusi Iran dan lima penasihat militer.

Iran menyatakan bahwa operasi militer menyerang Israel pada 14 April 2024 telah berakhir tapi mengancam bila Israel membalas, maka Israel akan mendapat balasan yang jauh lebih besar.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri menyampaikan, pihaknya tidak berniat melanjutkan operasi militer melawan Israel.

"Operasi tersebut telah berakhir dan kami menyatakan bahwa Kubah Besi (Iron Dome) ternyata tidak mampu memberikan perlawanan yang berarti terhadap operasi kami sehingga operasi ini kami hentikan," tuturnya dikutip kantor berita Iran IRNA.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas