Rupiah Melemah Apa Dampaknya Terhadap Harga Sepeda Motor?
Sedikit banyak fenomena ini juga akan berpengaruh pada industri dalam negeri, satu diantaranya adalah kendaraan roda dua.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika setelah momentum Lebaran 2024. Rabu (17/4/2024) pukul 10.00 WIB, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.241,40 terhadap 1 dolar AS.
Sedikit banyak fenomena ini juga akan berpengaruh pada industri dalam negeri, satu diantaranya adalah kendaraan roda dua.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto, mengatakan para produsen sepeda motor akan melakukan evaluasi jangka panjang menanggapi melemahnya rupiah, terlebih pada pembelian bahan baku impor.
Baca juga: AISI Sebut Industri Sepeda Motor Masih Akan Bertumbuh
"Pembelian itu kontrak panjang juga. Jadi tentunya dalam jangka panjang akan terjadi evaluasi. Tapi ini fluktuasi dollar juga kita belum tahu seperti apa. Ini kan baru sentimen pendek saja," tutur Hari di Jakarta, Selasa (17/4/2024).
Meski rupiah melemah, Hari menilai produsen tidak akan serta merta langsung menaikkan harga jual produk mereka ke konsumen.
Akan tetapi, menguatnya dolar terhadap rupiah menjadi keuntungan bagi industri yang berorientasi pada ekspor.
"Secara umum kita tidak serta merta menaikkan harga jual. Tetapi bagi teman-teman yang ekspor senang karena dolar naik," imbuhnya.
Hari menyampaikan, saat ini kebanyakan produsen kendaraan roda dua telah memasok kebutuhan komponen dari pemain lokal, tetapi tetap masih membutuhkan beberapa spare part dari luar negeri.
"Bahan baku kita sudah banyak di dalam negeri, cuma memang ada beberapa yang belum bisa penuhi sendiri, kayak baja sama semikonduktor. Tapi itu sudah diantisipasi sama anggota kita dengan melakukan suplai chain yang lebih baik, dengan mencari alternatif," ucap Hari.