Rupiah Mulai Balik Menguat, Analis: Efek Libur Panjang Lebaran
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Kamis (18/4/2024).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Kamis (18/4/2024).
Tercatat mata uang garuda di level Rp16.170 per dolar AS atau, menguat 0,3 persen dibanding perdagangan kemarin.
Penguatan rupiah terjadi setelah dua hari sebelumnya tertekan cukup dalam imbas libur panjang lebaran 2024.
Baca juga: Rupiah Makin Loyo Tembus Rp16.000 per Dolar AS, Ekonom Ungkap Biang Keroknya
Sementara indeks dolar terpantau di posisi 105,96.
Posisi ini lebih rendah dibanding puncak pada pekan ini di 106,57 pada Selasa (16/4/2024).
Analis Pasar Uang sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dalam hitungan hari rupiah sudah kembali dibuka menguat.
Menurutnya pelemahan rupiah kemarin efek dari libur lebaran yang cukup panjang.
“Artinya kalau kemarin tidak libur lebaran yang begitu lama. Rupiah belum tentu tembus di atas Rp16.000,” ucap Ibhraim, Kamis (18/4/2024).
Dia memprediksi mata uang rupiah hari ini akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp. 16.170 - Rp.16.250.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berpendapat bahwa Bank Indonesia akan melakukan intervensi menyoal nilai tukar rupiah yang kian melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah, Gubernur Bank Indonesia Bakal Intervensi
Menurutnya, intervensi itu dilakukan agar nilai tukar rupiah tetap terjaga.
"Kami pastikan stabilisasi nilai tukar akan terjaga. Kita terus melalukan intervensi spot maupun di non delivery forward (NFD)," kata Perry usai melakukan rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip Rabu (17/4/2024).
Perry menyampaikan, Bank Indonesia juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk menjaga stabilisasi moneter maupun fiskal.
"Kami berada di pasar untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi ke depan," terangnya.
Selain itu, Perry menegaskan bahwa nantinya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun akan memberikan langkah-langkah khusus untuk menjaga nilai tukar rupiah tetap terjaga.
"Nanti ada (arahan presiden)," tegasnya.