34 Pabrik SGN Siap Giling Tebu Petani untuk Produksi 992 Ribu Ton Gula
Sebanyak 36 pabrik gula PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) siap memulai masa giling tebu tahun 2024 untuk memenuhi kebutuhan gula nasional.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
"Dampak dari upaya ini terlihat dari perluasan area tebu rakyat tahun ini yang meningkat dari sekitar 120 ribu hektar menjadi 123 ribu hektare," tambahnya.
"PTPN membantu kami dalam meningkatkan produktivitas tebu dan kesejahteraan petani. Melalui program unggulan dan pendampingan teknis, mereka membantu kami meningkatkan hasil panen dan pendapatan. Kerjasama ini sangat berarti bagi kemajuan dan kesejahteraan kami," ungkap Tuji, salah satu petani mitra.
Baca juga: Pemerintah Relaksasi Harga Gula Konsumsi, Naik Jadi Rp 17.500 per Kg
Tuji juga berharap agar program Makmur yang semakin banyak digunakan oleh para petani tidak memiliki batasan dalam pemberian dana bantuan kepada petani.
Di sisi lain, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga melakukan penyesuaian Harga Acuan Pembelian (HAP) sebesar Rp17.500 per kilogram sesuai dengan dinamika harga di lapangan, terutama untuk mengakomodasi harga jual gula dari petani.
Ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Sunardy Edy, menyambut baik berbagai kebijakan PTPN dan Pemerintah yang sangat mendukung kelancaran usaha tani tebu.
"Kami menyambut positif kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung upaya swasembada gula, baik dari PTPN maupun Pemerintah. Karena pada dasarnya, peran petani tebu tidak boleh dilupakan, dan pencapaian swasembada gula berhubungan langsung dengan peningkatan kesejahteraan para petani tebu," ujar Sunardy.
Selain upaya peningkatan kinerja industri gula, PT SGN juga telah menetapkan target untuk meningkatkan produktivitas gula hingga mencapai 8 ton per hektare. Langkah-langkah seperti penambahan pupuk di lahan tebu, perbaikan drainase, dan peningkatan kualitas pengairan menjadi fokus perusahaan untuk mencapai target ini.