Peran Mulia Industri Tahu Desa Sambak, Tulang Punggung Ekonomi Sekaligus Wujudkan Kemandirian Energi
Meski berada di lereng Gunung Sumbing, tahu Sambak sehari-hari dijual hingga ke Kota Magelang, Kabupaten Temanggung hingga Banjarnegara.
Penulis: Imam Saputro
Editor: Febri Prasetyo
“Hingga tahun 2024 ini enam digester masih bisa menampung limbah cair dari industri tahu Sambak, 3 dengan pengolahan limbah jadi air yang bersih, dan sisanya kami buat sistem biogas,” beber Dahlan.
Sistem biogas di Desa Sambak kini mampu “menyalakan” kompor 88 kepala keluarga (KK) di Desa Sambak.
Kepala Dusun (Kadus) Sindon Suryadi menambahkan biogas dari limbah cair tahu tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika digunakan untuk memasak.
"Apinya juga biru, tidak ada bau limbahnya sama sekali," ujarnya.
Menurutnya, biogas limbah tahu ini bisa memangkas pengeluaran rumah tangganya untuk membeli gas melon.
"Biasanya sebulan beli 3 tabung gas melon, ketika sudah memanfaatkan biogas ini paling beli 1 tabung saja sebulan belum tentu habis, " ujarnya.
Belum meratanya sistem biogas ke seluruh warga desa disebabkan limbah tahu yang digunakan untuk biogas masih kurang.
“Masih terus pengembangan ya, sementara baru 88 KK, dulu bingung membuang limbah, sekarang malah kurang limbah, karena biogas dari 3 digester itu baru cukup untuk 88 KK tadi, kalau mau seluruh desa, limbahnya malah kurang banyak,” ujar Dahlan sambil tersenyum.
“Tapi sudah bisa dikatakan masalah limbah sudah teratasi, jadi ekonomi perajin tahu tetap ada, limbah jadi energi untuk kebutuhan sehari-hari, kami harapannya bisa ke semua warga desa sistem biogasnya,” tambah Dahlan.
Adapun warga desa yang memanfaatkan biogas ditarik iuran sebesar Rp15.000/bulan.
“Dana iuran itu yang kami gunakan untuk memelihara pipa, digester juga beberapa ada yang kami renovasi beberapa tahun lalu, tanpa ambil uang dari desa, sehingga sudah jalan sistemnya, sudah mandiri,” ungkap Dahlan.
"Rencana ke depan kami inginnya semua warga bisa pakai biogas, tapi ya tadi, limbah cairnya belum bisa mengimbangi," tambah Dahlan.
Pengelolaan limbah cair industri tahu Sambak mengantarkan Desa Sambak diganjar beberapa penghargaan, di antarnya desa Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari tingkat Nasional pada 18 Oktober 2021.
Pasca mendapatkan banyak penghargaan, Desa Sambak kerap menjadi tujuan untuk studi banding dari berbagai desa di Indonesia.