Peran Mulia Industri Tahu Desa Sambak, Tulang Punggung Ekonomi Sekaligus Wujudkan Kemandirian Energi
Meski berada di lereng Gunung Sumbing, tahu Sambak sehari-hari dijual hingga ke Kota Magelang, Kabupaten Temanggung hingga Banjarnegara.
Penulis: Imam Saputro
Editor: Febri Prasetyo
“Edukasi yang pertama pengolahan limbah cair tahu hingga sekarang kami bisa mandiri secara energi, yang kedua tentang pengelolaan hutan negara di Bukit Potorono,” kata dia.
Potensi Biogas Jawa Tengah
Manager Program Sustainable Energy Access dari lembaga Institute for Essential Services Reform (IESR), Marlistya Citraningrum mengatakan, menilik dari kegiatan usaha peternakan, pembuatan makanan yang limbahnya memiliki potensi biogas seperti tahu dan tempe, beberapa kabupaten di Jawa Tengah bisa menjadi lokus pengembangan biogas khususnya yang memiliki banyak sektor usaha tersebut.
Penyediaan teknologi digester saat ini juga cukup terbuka, karena tidak perlu "alat” khusus melainkan desain tangki dan perpipaan yang sesuai, jadi bisa dilakukan secara mandiri.
Pembangunannya juga bisa dilakukan gotong royong atau komunal. "Lembaga pembiayaan bisa membantu percepatannya dengan menyediakan skema pembiayaan ringan atau khusus sehingga lebih mudah diakses masyarakat," paparnya kepada Tribunnews.com, Jumat (18/8/2023) lalu.
Khusus biogas kotoran ternak, lanjut Citra, pemanfaatan biogas jenis tersebut sama halnya seperti energi dari bahan bakar lain, bahan baku diperlukan terus menerus untuk memastikan sumber energi (berupa gas) dihasilkan secara kontinyu.
Citra dalam studi IESR melalui buku Akses Energi Bersih dan Pengaruhnya pada Kewirausahaan Perempuan mengungkapkan, penggunaan biogas menciptakan lingkungan memasak yang nyaman dan bersih bagi perempuan.
Selain itu, biogas yang menghasilkan bioslurry dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk menyuburkan tanah mereka menjadi lebih gembur dan mereka dapat mengurangi pembelian pupuk kimia.
"Penggunaan biogas tidak hanya memberikan kontribusi terhadap ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan, namun juga mendorong terjadinya proses transformasi sosial, termasuk upaya untuk menguatkan kapasitas dan hak kelompok perempuan," tulisnya dalam studi tersebut.
Terpisah Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Jateng, Eni Lestari mengatakan, penggarapan potensi biogas sudah hampir di lakukan di semua kabupaten kota di Jawa Tengah.
Hanya saja, pihaknya masih akan melakukan penelusuran terhadap potensi lainnya semisal ada yang belum tergarap.
"Kepanjangan tangan kami yang berada di daerah sudah menelusuri potensi biogas terutama di peternakan sapi. Bisa saja ada potensi yang belum kegarap, misal ada informasikan saja nanti kita survei baru nanti diusulkan dibangunkan biogas misal masuk kategori layak," kata dia.
Ia menambahkan, potensi energi biogas sebagai energi ramah lingkungan dapat diandalkan dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
Dikutip dari laman Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan, Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan kontribusi biogas pada bauran energi nasional sebesar 489,8 juta m3 pada tahun 2025.
Data Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM mencatat bahwa pada 2022, total implementasi biogas mencapai 47,72 juta meter kubik yang berasal dari 52.113 unit fasilitas biogas, baik untuk rumah tangga, komunal, maupun industri.
"Target Roadmap EBT negara kita sampai tahun 2050 sehingga generasi sekarang perlu dikenalkan energi alternatif termasuk biogas," tutupnya.