Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Logam Mulia Menguat Imbas Konflik Iran-Israel, Analis: Investor Cenderung Pilih Emas

Harga emas dunia cenderung mengalami kenaikan, meskipun mengalami sedikit koreksi dalam perdagangan pagi ini.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Logam Mulia Menguat Imbas Konflik Iran-Israel, Analis: Investor Cenderung Pilih Emas
TASS/The Moscow Times
Ilustrasi emas batangan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga emas dunia cenderung mengalami kenaikan, meskipun mengalami sedikit koreksi dalam perdagangan pagi ini.

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengungkapkan, fluktuasi harga emas ini didasarkan pada beberapa faktor fundamental, termasuk pelemahan Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dan ketidakpastian global yang semakin meningkat.

Terlebih belakangan ada konflik di Timur Tengah, antara Iran dan Israel. Hal ini termasuk potensi konflik yang bisa memicu perang dunia ketiga.

Baca juga: Harga Emas Antam Turun Tipis Hari Ini, Berikut Harganya Mulai Ukuran 0,5 Gram

"Saat ini terdapat keraguan terhadap perekonomian dunia yang semakin tidak pasti, dengan pemicu-pemicu potensial seperti konflik antara Ukraina dan Rusia yang bisa memicu eskalasi konflik global," ungkap Fischer dalam pernyataannya, Selasa (30/4/2024).

"Faktor ini membuat investor cenderung memilih aset safe haven seperti emas, yang cenderung naik nilainya dalam situasi ketidakpastian geopolitik," sambungnya.

Fischer juga mengatakan, harga emas juga tercermin dari kondisi perdagangan Asia hari Senin (29/4). Meskipun emas mengalami sedikit kelegaan dari kerugian baru-baru ini, logam mulia masih terpengaruh oleh kebijakan moneter AS yang ketat, terutama dengan adanya ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi.

Berita Rekomendasi

Namun, harga emas masih positif untuk tahun ini meskipun mengalami penurunan dalam beberapa sesi terakhir.

Dari sisi teknis, Fischer menjelaskan, tren bullish masih mendominasi, dengan belum adanya tanda-tanda yang cukup signifikan untuk pembalikan penurunan secara garis besar.

Meskipun dolar yang relatif kuat memberikan tekanan pada harga emas, tetapi emas masih dianggap sebagai pilihan investasi yang menarik dalam jangka panjang.

Fischer mengungkapkan, spot gold stabil di level 2.334 per ons.

Faktor-faktor seperti pertemuan Federal Reserve yang akan datang dan data inflasi AS yang baru-baru ini mengejutkan menjadi sorotan utama bagi para pelaku pasar.

Baca juga: Harga Emas Antam Stagnan di Posisi Rp 1.319.000 Per Gram Jelang Akhir Pekan

Pertemuan Federal Reserve yang akan datang menjadi fokus utama para investor, terutama setelah kejutan data PCE yang menunjukkan tanda-tanda inflasi AS yang meningkat.

Hal ini memicu spekulasi bahwa The Fed akan mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Walaupun harga emas merosot dalam beberapa sesi terakhir, namun secara keseluruhan, harga emas masih diperdagangkan positif, di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut terkait dengan dampak suku bunga yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi global," pungkas Fischer. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas