Menparekraf Hadiri Konvensi Nasional Lions Indonesia, Ajang Silaturahmi dan Parade Budaya Nasional
Kontribusi yang dilakukan oleh Lions Club ini bisa mendorong kualitas peningkatan SDM Indonesia dalam misi visi menuju Indonesia Emas 2045.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
Lebih lanjut Sandiaga Uno menyebut bahwa apa yang dilakukan Lions Club ini merupakan bentuk kontribusi kebaikan dan menjadi geliat pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Di sini bisa kita lihat kontribusi nyata dari Lions Club yang sudah berjalan 48 konsensi memberikan warna bagi Indonesia untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045," ujarnya.
Sandiaga berharap acara seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak anggota Lions Club yang bergabung sehingga nantinya bisa memberikan kontribusi yang lebih baik lagi.
Menurutnya saat ini sosial tourism trendnya meningkat pasca pandemi.
"Hubungan kemenparekraf dan Lions Club sudah berjalan cukup lama, jadi silakan jika mau lebih diformalkan," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Council Chairperson Perkumpulan Lions, Ferry Yonawan sebagai penangung jawab pagelaran besar dan eksistensi perkumpulan Lions Indonesia yang saat ini melalu Yayasan lions Indonesia telah menyediakan Rumah singgah untuk pasien kanker, klinik mata dan melayani pemberian alat bantu dengar (ABD).
Hingga melayani cuci darah kepada pasien yang membutuhkan.
Pengabdian menyeluruh ini diberikan kepada masyarakat juga sebagai bentuk dukungan bantuan kesehatan kepada pemerintah, juga komitmen para member yang terbagi di 4 wilayah distrik di seluruh Indonesia.
Kegiatan Konvensi nasional ini juga dimaksudkan mendorong Sektor ekonomi kreatif yang menjadi harapan masyarakat terutama di tiga subsektor unggulan yaitu kuliner, kriya, dan fesyen.
Karena sebanyak Rp 1,100 triliun lebih sumbangsih ekonomi kreatif terhadap PDB nasional berpeluang baik untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Pada kesempatan ini, Tim Publikasi Risty Rustarto juga menjelaskan bahwa Lions International sudah berdiri dari 107 tahun dan konsisten berkomitmen untuk memberikan bantuan dalam 8 fokus pengabdian di 200 negara di dunia.
Dengan total anggota lebih dari 1,4 juta, fokus pengabdian tersebut terdiri dari menjaga kesehatan penglihatan (Vision), mengatasi kelaparan (relieving the Hunger), perhatian pada kanker anak (Pediatric cancer), menjaga penyebaran penyakit diabetes (diabetic), kepedulian lingkungan (environment), mengutamakan kemanusiaan (humanitarian), perhatian terhadap kaum muda (youth), serta bantuan penanganan bencana (disaster).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.