Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gunakan Face Recognition, Menparekraf Minta Imigrasi Buru WNA yang Terlibat Sekte Sesat di Bali

Ni Luh Djelantik mengungkap kekesalannya dengan mengatakan para WNA itu telah membuat nama Ubud menjadi buruk.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Gunakan Face Recognition, Menparekraf Minta Imigrasi Buru WNA yang Terlibat Sekte Sesat di Bali
Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di Sasono Langen Budoyo TMII, Jakarta Timur, Selasa (14/5/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, penyelidikan akan sekte sesat di Bali yang viral di media sosial, tengah berjalan.

Video mengenai sekte sesat itu ramai setelah diunggah oleh Ni Luh Djelantik di akun Instagramnya. Dalam video tersebut, tampak ada sekelompok Warga Negara Asing (WNA) sedang melakukan kegiatan spiritual dan bernuansa cabul.

Ni Luh Djelantik mengungkap kekesalannya dengan mengatakan para WNA itu telah membuat nama Ubud menjadi buruk.

Baca juga: Agar Tak Macet saat Event World Water Forum di Bali, Polisi Dorong Pemda Keluarkan Kebijakan WFH

Sandiaga pun mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki sekte sesat ini.

Selain itu, mereka para WNA yang ada di video, juga sedang dideteksi wajahnya melalui face recognition.

"Jadi per hari ini kita sudah dapat beberapa informasi. Lokasinya ini kita koordinasi dengan teman-teman di kepolisian dan beberapa figur yang sempat terekam itu kami koordinasikan dengan imigrasi melalui facial recognition," katanya ketika ditemui di Sasono Langen Budoyo TMII, Jakarta Timur, Selasa (14/5/2024).

Berita Rekomendasi

"Per hari ini data-data ini masih diolah. Mohon teman-teman sabar karena harus ada asas praduga tak bersalah," sambungnya.

Ia mengatakan, sistem Online Single Submission (OSS) yang langsung menerbitkan beberapa izin, membuat desa-desa wisata dan para pemuka adat tidak memiliki informasi terkini.

"Ke depan, nanti kami akan memberikan masukan agar kegiatan-kegiatan pariwisata ini dikoordinasikan dengan desa-desa adat, dengan pemuka agama, dengan penglingsir puri ubud," ujar Sandiaga.

Baca juga: FL Technics Indonesia Peroleh Sertifikasi FAA untuk MRO di Bandara Ngurah Rai Bali

"Sehingga, kita memiliki informasi ini karena harapannya pariwisata ke depan ini yang berkualitas, berkelanjutan," lanjutnya.

Ia menambahkan, selama empat tahun menjadi menparekraf, ini adalah kali pertama dirinya menemui sekte seperti ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas