Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Produksi Jagung Melimpah, Pemerintah Dorong Bulog dan Pengusaha Serap Secara Optimal

Badan Pangan Nasional memastikan Perum Bulog dan pelaku usaha lainnya terus didorong untuk menyerap secara optimal hasil panen petani.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Produksi Jagung Melimpah, Pemerintah Dorong Bulog dan Pengusaha Serap Secara Optimal
Endrapta Pramudhiaz
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produksi jagung di beberapa sentra produsen kini sedang dalam kondisi yang melimpah.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan Perum Bulog dan pelaku usaha lainnya terus didorong untuk menyerap secara optimal hasil panen petani.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah telah mengantisipasi situasi jagung yang melimpah seperti saat ini.

Baca juga: Bulog Buka Suara soal Video Viral Petani di Mamuju Nangis karena Harga Jagung Anjlok

"Pemerintah berupaya mengantisipasi situasi seperti ini. Pada pokoknya itu, bagaimana hasil panen jagung petani dapat terserap secara baik," kata Arief dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).

"Pemerintah melalui Perum Bulog telah melaksanakannya dan stakeholder lainnya seperti private sector pelaku usaha pakan dan peternak unggas, juga telah kami kumpulkan dan menghasilkan suatu komitmen bersama dalam penyerapan jagung," lanjutnya.

Lebih lanjut, kata Arief, secara intensif Bapanas terus melakukan koordinasi terkait langkah-langkah penyerapan jagung bersama pemangku kepentingan terkait.

Berita Rekomendasi

Pada Rabu (8/5/2024), Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono mengunjungi sentra jagung di Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam kunjungan yang juga dihadiri oleh Perum Bulog, pelaku usaha jagung, serta asosiasi/koperasi peternak itu, telah disepakati sebuah komitmen bersama.

Baca juga: Bos Bulog Beber Penyebab Harga Beras Masih Tinggi Padahal Harga Gabah Sudah Turun

Mereka sepakat menyerap dengan harga sesuai ketentuan kebijakan fleksibilitas Harga Acuan Pembelian (HAP) di tingkat produsen dan Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat konsumen.

Para pemangku kepentinga pun berkomitmen mempercepat proses distribusi jagung, utamanya ke sentra-sentra peternakan di Jawa,

Panen raya jagung di Bima dan Dompu ini diperkirakan masih berlangsung sampai Juli mendatang.

Per 14 Mei 2024, total secara keseluruhan jagung dalam negeri yang diserap Bulog telah menyentuh 16 ribu ton.

Itu terdiri dari serapan pada infrastruktur pascapanen di Gudang Corn Drying Center (CDC) Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan total serap 5 ribu ton dan CDC Bolaang Mongondow Sulawesi Utara di angka 5,7 ribu ton.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas