Peluang Tembus Ekspor, Produsen Elektronik Indonesia Dapat Tawaran dari Perusahaan Uzbekistan
Kementerian Perindustrian memfasilitasi industri dalam negeri unjuk gigi melalui pameran internasional Power Uzbekistan 2024.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perindustrian memfasilitasi industri dalam negeri unjuk gigi melalui pameran internasional Power Uzbekistan 2024.
Melalui pameran ini, produsen elektronik dalam negeri PT Sharp Electronics Indonesia mendapat tawaran menarik dari produsen home appliances Uzbekistan untuk bekerja sama dan mengembangkan produksi di negara tersebut.
Sales Manager PT Sharp Electronics Indonesia Galus Cyntia Dewi, menyampaikan apresiasinya atas fasilitasi Kemenperin, sehingga perusahaan dapat berpartisipasi dalam Paviliun Indonesia di Power Uzbekistan 2024.
Baca juga: Aqua Elektronik: Produk Kulkas Empat Pintu Semakin Diminati Konsumen Indonesia
"Kami mendapat tanggapan positif dari para pengunjung yang tertarik dengan produk yang kami bawa. Ke depan, akan kami tindak lanjuti dengan dukungan Kemenperin dan KBRI di Tashkent," ungkap Galus.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin Priyadi Arie Nugroho, mengatakan Power Uzbekistan 2024 merupakan acara tahunan terbesar bagi para profesional di industri energi.
"Tahun ini, pameran dihadiri sekitar 400 pelaku usaha dari 34 negara, dengan target lebih dari 15.000 pengunjung," tutur Priyadi, Sabtu (18/5/2024).
Pada ajang Power Uzbekistan 2024, Kemenperin melibatkan tujuh perusahaan dari industri elektronika dan telematika, industri pipa minyak bumi dan gas, industri alat ukur dan kawasan industri.
Perusahaan-perusahaan tersebut adalah PT Sharp Electronics Indonesia, PT Communication Cable Systems Indonesia, PT Sinar Baja Elektrik, Bandung Techno Park, PT Rainbow Tubulars Manufacture, PT 3S International dan PT Indonesia Pomalaa Industry Park.
Duta Besar RI di Tashkent Sunaryo Kartadinata, mengemukakan stabilitas makroekonomi di Uzbekistan dan hubungan bilateral dengan Indonesia membuka peluang bagi peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi.
"Uzbekistan merupakan mitra penting bagi Indonesia, dan ini saat yang tepat bagi kedua negara juga untuk memperkuat relasi di sektor energi," ucap Sunaryo.
Kemenperin memandang penting pameran Power Uzbekistan 2024 sebagai kesempatan besar untuk memperluas akses pasar produk elektronika dan telematika Indonesia ke wilayah Asia Tengah, karena Uzbekistan sedang menyiapkan diri menjadi hub di kawasan tersebut.
"Salah satu langkah yang sedang diusung Kemenperin adalah mendorong diversifikasi produk ekspor nonkomoditas, khususnya produk manufaktur berteknologi tinggi, guna meningkatkan ekspor barang dan jasa dari sektor industri manufaktur," jelas Priyadi.