Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tekan Emisi Karbon, PLN Suplai Listrik ke Smelter Ceria Group dari Energi Bersih

PLN dan Ceria Group juga menandatangi Perjanjian Pinjam Pakai Lahan untuk Pembangkit Listrik Inter Temporal Capacity.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tekan Emisi Karbon, PLN Suplai Listrik ke Smelter Ceria Group dari Energi Bersih
handout
PLN dan Ceria Group menandatangi perjanjian pembelian Renewable Energy Certificate (REC) antara PLN dengan perusahaan smelter PT Ceria Metalindo Prima (Ceria Group). 

“Kami berterima kasih kepada Ceria Group atas dukungannya dalam memberikan lahan untuk pembangkit umum. Selain untuk mendukung kehandalan pasokan listrik Ceria, keuntungannya juga untuk masyarakat Kolaka khususnya dan Masyarakat Sulawesi Tenggara pada umumnya,” imbuhnya.

Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), Ceria Group yang merupakan PMDN telah menunjukkan komitmen nyata dalam hilirisasi nikel di Indonesia dengan membangun smelter nikel Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) & High-Pressure Acid Leach (HPAL).

CEO Ceria Group Derian Sakmiwata mengungkapkan, layanan REC dari PLN ini memberikan kepastian pasokan listrik bagi Ceria Group sebagai pelanggan utama PLN untuk menggunakan energi bersih di seluruh rantai industrinya.

Hal ini sejalan dengan Roadmap Ceria Group untuk menjadi global player dalam green industry khususnya dalam memproduksi green nickel product dan baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle /EV) yang berbasis pada Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Target pasar Ceria Group tidak hanya di Asia tetapi akan menjangkau Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Karena itu, kami mengapresiasi layanan REC PLN ini, dimana Ceria Group akan menggunakan 100 persen listrik dari energi terbarukan. Hal ini telah menjadi komitmen kami untuk menyediakan green nickel product berkualitas tinggi dan menunjukkan bahwa tidak terdapat carbon foot print pembangkit listrik dari batubara dalam seluruh proses produksi smelter kami,” jelas Derian.

Derian menambahkan, penggunaan sertifikat REC oleh Ceria Group nantinya akan meningkat secara bertahap dari sekitar 80.000 Unit di tahun 2024 menjadi 2,2 juta unit di tahun 2030.

Adapun Penyesuaian Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN dan Ceria Group dengan total kapasitas 414 MVA atau sekitar 352 MW, merupakan penyempurnaan terkait aspek teknis dan administratif dari PJBTL yang telah ditandatangani di tahun 2018. Pasokan listrik akan mulai dialirkan secara bertahap mulai pertengahan tahun 2024.

Berita Rekomendasi

PLN akan menyediakan tambahan daya listrik dengan menggunakan Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau Pembangkit Listrik Terapung berbahan bakar gas dengan kapasitas 2 x 60 MW dengan fasilitas jetty dan fasilitas pendukung di area Ceria yang akan dibangun oleh PT PLN Indonesia Power (IP).

Pembangunan jetty, tangki LNG dan fasilitas regasifikasi LNG di area Ceria Group akan dilakukan oleh PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI).

“BMPP berbahan bakar gas akan terhubung dengan Gardu Induk Smelter PLN Kolaka untuk menjaga kehandalan listrik smelter Ceria Group,” jelasnya.

Ceria Group juga berkomitmen untuk mendukung penuh PLN dalam penyediaan lahan Pembangunan infrastruktur Inter Temporal Capacity ITC) di area Ceria Group dengan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 200 MW oleh PLN Batam, dan target kedepannya penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) 200 MW.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas