Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pelaku Industri Dorong Sertifikasi Tenaga Kerja di Perusahaan Smelter

Mendorong adanya penerapan sertifikasi kepada para pekerja, khususnya yang berposisi sebagai operator di fasilitas peleburan mineral

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pelaku Industri Dorong Sertifikasi Tenaga Kerja di Perusahaan Smelter
IST/dok Mind.id
Ilustrasi: Presiden Jokowi mengunjungi Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Phase 1 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat belum lama ini 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku industri tambang mendorong adanya penerapan sertifikasi kepada para pekerja, khususnya yang berposisi sebagai operator di fasilitas peleburan mineral, alias smelter.

Hal ini perlu dilakukan dalam upaya untuk menjaga kualitas produk, keamanan operasi, dan kepatuhan terhadap standar industri.

Salah satu perusahaan yang bergerak di industri komoditas nikel yakni PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), menyadari industri tambang yang memiliki smelter memiliki teknologi dengan tingkat kompleksitas tinggi. Sehingga, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi perhatian utama.

Baca juga: PGN Pasok Gas Bumi ke Smelter Tembaga Terbesar di Dunia Milik Freeport Indonesia

Dalam hal ini, operator furnace atau operator tanur memiliki peran sentral dalam menjalankan operasi dan memastikan produksi berjalan dengan efisien serta sesuai dengan standar keamanan dan lingkungan.

Head of Corporate Communication GNI, Mellysa Tanoyo menjelaskan, pihaknya melakukan berbagai langkah untuk mendorong pengembangan kapasitas dan sumber daya manusia (SDM) di perusahaan.

Salah satunya dengan menyediakan pelatihan dan sertifikasi izin bagi operator furnace yang dilakukan dalam 3 tahap.

Berita Rekomendasi

Hal ini diperlukan karena dalam era globalisasi, standar kualitas dan keamanan telah menjadi fokus utama bagi industri manufaktur, terutama yang terlibat dalam pengolahan bahan baku mineral.

“Kami sadar akan kompleksitas yang tinggi pada industri kami, oleh karena itu, untuk mencapai keunggulan kompetitif dan memenuhi tuntutan pasar global, perusahaan tidak hanya berinvestasi dalam teknologi dan infrastruktur namun juga pada SDM,” ucap Mellysa dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).

Menurutnya, langkah ini memberikan manfaat ganda bagi perusahaan dan tenaga kerja.

Bagi perusahaan, memiliki operator furnace yang terlatih dan bersertifikasi meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan peralatan, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar industri.

Baca juga: Ekonomi Bangka Belitung Disebut Lesu Imbas Gelombang PHK Karyawan Smelter Timah 

Sementara bagi tenaga kerja, pelatihan dan sertifikasi memberikan peluang untuk pengembangan karir.

“Harapannya, dengan sertifikasi ini, mereka menjadi lebih terampil dan menjadikan SDM yang unggul serta berdaya saing,” katanya.

Pelatihan dan sertifikasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemahaman dasar tentang proses peleburan nikel, pengoperasian peralatan, pengendalian kualitas produk, hingga keselamatan kerja dan lingkungan.

Para operator juga diajarkan untuk mengenali dan menangani situasi darurat serta melakukan pemeliharaan rutin terhadap peralatan.

"Dengan adanya sertifikasi, perusahaan dapat memastikan operasi mereka berjalan dengan lancar, aman, dan sesuai dengan regulasi, yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan industri secara keseluruhan," pungkas Mellysa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas