Pesawat SQ321 Singapore Airlines Diduga Kena Badai Petir, Penumpang Berteriak Sakit Saat Turbulensi
Boeing 777 300ER Singapore Airlines SQ321 yang mengalami turbulensi parah diduga menghadapi badai petir dalam penerbangan dari London ke Singapura.
Editor: Choirul Arifin
Manajemen Singapore Airlines mengevakuasi penumpang pesawat nomor penerbangan SQ 321 yang mengalami turbulensi parah dari Bangkok ke Singapura.
Puluhan penumpang tiba di Bandara Changi Rabu dinihari tadi, 22 Mei 2024 setelah pesawat Boeing 777 300ER Singapore Airlines mengalami turbulensi parah dalam penerbangan dari London ke Singapura dan harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Svarnabhumi di Bangko, Thailand.
Insiden ini menyebabkan seorang penumpang lansia berusia 73 tahun berkebangsaan Inggris tewas di pesawat dan sekitar 30 penumpang mengalami luka.
Sebanyak 79 penumpang lainnya dan enam awak pesawat SQ321 lainnya masih berada di Bangkok. beberapa di antaranya masih menjalani perawatan medis karena luka-luka.
Pesawat Boeing 777 300ER Singapore Airlines SQ 321 yang mengalami turbulensi parah mengangkut 131 penumpang dan 12 awak pesawat.
Singapore Airlines (SIA) yang terkena turbulensi parah tiba di Bandara Changi pada Rabu (22 Mei) dini hari.
Penerbangan yang dijadwalkan dari London ke Singapura dialihkan ke Bangkok setelah pesawat diterpa turbulensi yang menghempaskan penumpang dan awak kabin, hingga sebagian membentur langit-langit.
Foto-foto dari bagian dalam pesawat menunjukkan kerusakan parah di panel kabin atas, masker gas dan panel tergantung di langit-langit, serta barang-barang tas tangan berserakan.
Seorang pria Inggris berusia 73 tahun meninggal karena dugaan serangan jantung dan sedikitnya 30 orang terluka, beberapa di antaranya kritis.
Penumpang berkebangsaan Inggris tersebut bernama Mr Geoff Kitchen dari Thornbury, dekat Bristol, di Inggris Barat Daya. Diyakini dia berada di dalam pesawat bersama istrinya dan hendak berlibur selama enam minggu.
Singapore Airlines (SIA) dalam pernyataan resmi di Facebook pada Rabu pagi mengatakan penumpang dan awak SQ321 tiba pada pukul 5.05 pagi melalui penerbangan bantuan.
Setibanya di Bandara Changi mereka disambut Chief Executive Officer SIA, Mr Goh Choon Phong.
Transportasi ke rumah atau akomodasi hotel di Singapura ditanggung pihak maskapai.
“Bagi penumpang dengan koneksi lanjutan, kami telah memesan ulang pada penerbangan alternatif. Kami juga telah mengatur akomodasi hotel atau akses lounge agar mereka dapat beristirahat hingga penerbangan berikutnya," sebut SIA.