Hutama Karya Lakukan Penyelidikan Atas Jatuhnya Besi Crane di Rel MRT Jakarta
Tim proyek Hutama Karya langsung melakukan penyelidikan serta pembersihan lokasi kejadian dan segera melakukan koordinasi dengan pihak PT MRT Jakarta.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Adjib Al Hakim menyampaikan, pihaknya meminta maaf atas peristiwa proyek konstruksi yang sedang dikerjakan di Gedung Kejaksaan Agung RI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengalami insiden.
Diketahui, beberapa beton untuk konstruksi itu jatuh tepat di rel MRT dekat Stasiun Blok M. Kejadian jatuhnya alat berat pada proyek Gedung Kejaksaan Agung RI yang digarap oleh Hutama Karya dan berdampak pada akses transportasi publik di Jakarta.
"Kami menyampaikan permohonan maaf dan sangat menyesal atas kejadian tersebut," ujar Adjib dalam keterangannya, Kamis (30/5/2024).
Baca juga: Hutama Karya Minta Maaf Besi Crane dari Konstruksi Gedung Kejagung Jatuh Rel MRT Jakarta
Menurut Adjib, tim proyek Hutama Karya langsung melakukan penyelidikan serta pembersihan lokasi kejadian dan segera melakukan koordinasi dengan pihak PT MRT Jakarta agar layanan MRT Jakarta dapat berfungsi kembali.
"PT Hutama Karya (Persero) akan terus menginformasikan update terkini penanganan pada lokasi kejadian," tambah Adjib.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT MRT Jakarta menyetop operasionalnya sore ini, Kamis (30/5/2024) karena terjadi insiden jatuhnya besi crane dari konstruksi dari Gedung Kejaksaan Agung RI ke perlintasan kereta kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Adapun, besi-besi konstruksi pengerjaan Gedung Kejagung RI yang dibawa oleh crane terjatuh di perlintasan.
Besi-besi tersebut juga menimpa kabel pada jalur MRT Jakarta. Insiden ini terjadi sekira pukul 16.40 WIB dengan lokasi stasiun terdekat adalah Blok M.
“Dikarenakan adanya insiden pada kegiatan konstruksi yang sedang dikerjakan Gedung Kejaksaan Agung RI yaitu oleh kontraktor Hutama Karya berdampak pada operasional kereta, maka operasional MRT Jakarta akan dihentikan sementara,” kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo kepada wartawan, Kamis (30/5/2024).
Para penumpang yang tengah menaiki kereta langsung dievakuasi turun di stasiun terdekat.
Adapun saat ini sedang dilakukan penanganan oleh tim terkait. Tidak ada korban jiwa dari insiden tersebut.
Adapun penghentian operasional MRT Jakarta masih menunggu hasil pengecekan tim lapangan.
“Perkiraan masih menunggu tim di lapangan yang sedang memeriksa skala kerusakan,” ungkapnya.
Bagi calon penumpang yang sudah memegang tiket perjalanan bisa melakukan refund atau pengembalian dana di stasiun maupun pada aplikasi MRT Jakarta.
Pihak MRT Jakarta menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini dan membuat ketidaknyamanan penumpang.
“PT MRT Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari gangguan ini dan senantiasa memastikan keamanan dan keselamatan pengguna jasa MRT Jakarta tetap terjaga,” kata Tomo.