Pacu Inklusi Keuangan, Kolaborasi 3 Pihak Lanjutkan Edukasi Finansial ke Kampus di Yogyakarta
Industri jasa keuangan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melanjutkan upaya memperluas inklusi keuangan di kalangan generasi muda.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan inklusi keuangan sebesar 85,10 persen.
Untuk itu, industri jasa keuangan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melanjutkan upaya memperluas inklusi keuangan di kalangan generasi muda, khususnya yang masih duduk di bangku sekolah.
Upaya ini ditempuh OJK bersama Asuransi Astra dan Universitas Atmajaya Yogyakarta melalui kegiatan edukasi finansial ke kalangan mahasiswa di Yogyakarta melalui kelas literasi keuangan.
Baca juga: Dukung Inklusi Keuangan di Indonesia, BRI dan Microsoft Berkolaborasi dalam Bidang Kecerdasan Buatan
Program ini merupakan bagian dari kegiatan Literasi Keuangan Terpadu Asuransi Astra (LENTERA) yang mengangkat tema “Tingkatkan Wawasan Keuangan, Gapai Karier Impian” yang dipusatkan di kampus Universitas Atma Jaya Kampus II, Yogyakarta (29/5/2024).
Kegiatan ini dihadiri Kepala OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Parjiman beserta jajaran manajemen.
“Adanya jarak antara literasi dan inklusi juga menjadi perhatian, karena banyak yang sudah mengakses produk keuangan namun belum memahami dengan baik konsep dasar keuangan sehingga menimbulkan permasalahan. Kami sebagai regulator memang bertugas untuk mengatur dan mengawasi industri keuangan dan fungsi perlindungan konsumen, namun kami tidak dapat bergerak sendiri. Kami membutuhkan kolaborasi bersama pelaku usaha, Lembaga Jasa Keuangan, dan akademisi lainnya untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi bangsa ini secara merata,” kata Parjiman saat membuka kegiatan ini dikutip dari keterangan pers, Jumat, 31 Mei 2024.
Kali ini OJK memberikan materi edukasi mengenai bahaya pinjaman online dan investasi ilegal yang disampaikan oleh Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinavia Tri Riandari.
Dalam pemaparannya, Dinavia menjelaskan dampak akan pinjaman online dan investasi ilegal bagi kaum muda yang dianggap rentan menjadi korban akibat kurangnya literasi keuangan yang baik sebelumnya serta tips mengelola dan menginvestasikan uang guna selalu aman.
Melengkapi kelas Dinavia, kelas dilanjutkan dengan mengenalkan beragam produk keuangan yang dapat diakses dari sekarang guna memiliki masa depan finansial yang stabil dan meminimalisir risiko merugikan yang dibawakan oleh Regional Manager Asuransi Astra, Hendra.
Merangkum kelas literasi dan inklusi keuangan agar pemahaman akan pentingnya finansial lebih baik lagi, sesi terakhir dijelaskan oleh CEO Soko Financial, Debora Aprianita, SE, CFP, AWP yang membahas mengenai pengelolaan keuangan efektif yang meliputi manfaat melakukan pencatatan dana masuk dan keluar, investasi serta berasuransi dalam menghadapi perubahan hingga perkembangan ekonomi global dan transformasi digital.
“Orang berkata uang bukanlah segalanya, namun tak dapat dipungkiri bahwa segalanya membutuhkan uang. Di situlah mengapa pengelolaan keuangan ini sangat penting untuk di pahami. Karena pasalnya, setiap aktivitas yang kita jalani setiap hari pasti memiliki risiko dan tak jarang risikonya melibatkan aspek finansial," President Director Asuransi Astra, Christopher Pangestu.
Namun sayangnya belum banyak yang paham bahwa sebenarnya setiap risiko ini dapat dimitigasi atau dipindah tangankan melalui asuransi. Oleh karena itu, melalui beberapa sesi sharing hari ini, dia harap semuanya yang hadir dapat memahami pola pengelolaan keuangan yang paling sesuai dengan diri masing-masing serta lebih mengenal dengan berbagai produk asuransi dan jenis pertanggungannya lebih baik lagi agar sesuai dengan kebutuhan dan kita selalu merasakan peace of mind di setiap momen kehidupan.
Wakil Rektor 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Bidang Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya Manusia, Samiaji Sarosa, M.I.S., Ph.D., berpendapat, literasi keuangan menjadi hal penting yang dapat dijadikan pembekalan untuk mempertajam mindset dan mengubah perilaku untuk mulai merencanakan keuangannya guna memiliki ekonomi yang stabil di masa depan.
“Semoga dengan adanya kolaborasi pada hari ini dapat memberikan kesempatan lainnya untuk para regulator, pelaku usaha hingga akademisi agar terus dapat berkerja sama lebih baik lagi guna menciptakan industri keuangan Indonesia yang lebih baik," ujarnya.
Acara ini ditutup dengan Campus Hiring untuk seluruh perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta dengan tujuan memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi generasi muda dan meningkatkan branding awareness perusahaan.
Acara yang dihadiri mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta ini, juga disertai penyerahan beasiswa pendidikan dari Asuransi Astra kepada 25 mahasiswa berprestasi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sanata Dharma, Universitas Negeri Yogyakarta, dan UPN Veteran Yogyakarta hingga polis Garda Me Micro untuk peserta untuk mendukung peningkatan inklusi serta perlindungan kecelakaan diri.