Kemenperin: 93,8 Persen SDM Lulusan Vokasi Terserap Industri
Sedangkan untuk politeknik dan akademi komunitas, sebesar 86 persen lulusannya sudah bekerja di industri.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian memiliki sejumlah unit pendidikan vokasi industri, diantaranya 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas dan 9 SMK, yang berperan aktif mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) kompetitif di sektor industri.
Menurut data pada Mei 2024, sebanyak 93,8 persen lulusan SMK milik Kemenperin sudah terserap di industri, sedangkan sisanya melanjutkan ke jenjang pendidikan dan ada yang berwirausaha.
Sedangkan untuk politeknik dan akademi komunitas, sebesar 86 persen lulusannya sudah bekerja di industri.
Baca juga: Kemendikbudristek Minta Industri Game Bantu Perkaya Kurikulum di Vokasi
"Bagi masyarakat yang ingin mendaftar ke sekolah maupun kampus Kemenperin, bisa melalui program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis)," tutur Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan, Selasa (4/6/2024).
Jarvis yang diselenggarakan BPSDMI Kemenperin bersama unit-unit pendidikan Kemenperin terdiri dari tiga jenis pendaftaran, yakni Jarvis Prestasi melalui jalur rapor atau prestasi lainnya, Jarvis Bersama yang diselenggarakan secara serentak dan Jarvis Mandiri yang diadakan oleh masing-masing sekolah atau kampus.
Untuk Jarvis Bersama masa pendaftarannya telah berlangsung 21 April 2024 hingga 31 Mei 2024. Animo masyarakat untuk mengikuti pendaftaran tersebut cukup tinggi dan meningkat dari tahun sebelumnya.
Dibanding tahun lalu, animo pendaftar pada JARVIS Bersama tahun 2024 mengalami kenaikan yang signifikan yaitu dari yang sebelumnya diikuti 7.060 pendaftar Politeknik/Akom dan 2.783 pendaftar SMK.
"Pada tahun ini sebanyak 8.501 pendaftar Politeknik/Akom dan 5.432 pendaftar SMK telah mengikuti Jarvis Bersama 2024," ungkap Masrokhan.
Masyarakat masih bisa mendaftar ke sekolah dan kampus Kemenperin melalui Jarvis Mandiri, yakni seleksi yang diselenggarakan oleh masing-masing unit pendidikan dengan waktu seleksi yang berbeda-beda di tahun ini.
Untuk penyelenggaraan pendidikan di bangku sekolah maupun kuliah, Kemenperin menerapkan dual system yang link and match dengan industri.
Peserta didik tidak hanya belajar teori di kelas, namun juga belajar praktik langsung sesuai dengan lingkungan di industri saat ini, sehingga ketika lulus sudah siap untuk terjun langsung ke dunia kerja.
"Link and match unit pendidikan Kemenperin dengan industri diwujudkan tidak hanya dalam bentuk penyerapan lulusan, melainkan penyelenggaraan pendidikan secara bersama-sama, mulai dari pengembangan kurikulum pembelajaran, penyediaan tenaga pengajar, penguatan sertifikasi, penyelenggaraan praktek kerja industri, serta pengembangan dan penyediaan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan," jelas Masrokhan.