Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mengenal Arti Nama Hewan di Dunia Trading: Dari Black Swan Hingga Unicorn

Sebutan ini bukan sembarang label. Hewan sering digunakan dalam dunia finansial untuk menggambarkan para trader, sifat mereka, atau kondisi pasar.

Penulis: willy Widianto
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Mengenal Arti Nama Hewan di Dunia Trading: Dari Black Swan Hingga Unicorn
TRIBUNNEWS/SENO
Papan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/6/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika Anda pernah menonton film yang dibintangi oleh Leonardo Di Caprio sebagai Jordan Belfort, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa dia disebut wolf atau serigala dalam film tersebut.

Sebutan ini bukan sembarang label. Hewan sering digunakan dalam dunia finansial untuk menggambarkan para trader, sifat mereka, atau kondisi pasar.

Ada beberapa hewan yang paling populer dalam pasar saham dan finansial. Berikut hewan-hewan tersebut:

1. Bear and Bull

Bear dan bull mungkin adalah makhluk pertama yang terlintas di benak Anda saat berpikir tentang hewan dalam trading. Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang mereka atau akan melihatnya di mana-mana sekarang.

Bull mewakili trend pasar yang naik, dan bear mewakili trend yang turun.

Menurut cerita asal-usulnya, istilah ini berasal dari bagaimana masing-masing hewan menyerang. Bull atau banteng menyerang ke arah atas, dan bear atau beruang menyerang ke arah bawah.

Baca juga: Menperin Agus Gumiwang Rayu Produsen EV Turki Investasi di Indonesia

Menurut Financial Market Analyst Octa, Kar Yong Ang pasar bull dan bear sering kali ditentukan oleh pergerakan sebesar 20 persen.

Berita Rekomendasi

Sebagai contoh kata Kar Yong Ang pada akhir tahun 2018, S&P 500 hampir memasuki pasar bear dengan penurunan sebesar 19,78%.

Pandemi Covid-19 merupakan penyebab yang menandai berakhirnya pasar bull terpanjang dalam sejarah. Dari tahun 2009 hingga 2020, S&P 500 telah mencatatkan imbal hasil sebesar 400,5% selama 135 bulan seiring dengan pulihnya perekonomian.

"Kedua istilah ini, yaitu bull dan bear, tidak hanya menggambarkan kondisi pasar, tetapi juga mewakili sentimen investor. Bull bersifat optimis, membeli saham dengan harga yang wajar.

Namun, jika harga menjadi terlalu tinggi atau muncul berita negatif, para investor berubah menjadi bearish dan mulai menjual untuk mencegah kerugian atau mengamankan profit," ujar Kar Yong Ang dalam pernyataannya, Minggu (9/6/2024).

2. Black swan atau angsa hitam

Black swan berada di urutan berikutnya dalam daftar popularitas, tetapi kita tidak sedang membicarakan manusia kali ini. Peristiwa black swan adalah peristiwa yang sangat tidak terduga serta menyebabkan dampak yang kuat dan meluas, menyimpang tajam dari apa yang biasanya diantisipasi.

Baca juga: Potongan Tapera Bikin Gaduh, Menteri Basuki Menyesal dan Akan Lapor Presiden Jokowi

Peristiwa black swan ini sangat jarang terjadi, seperti kejatuhan pasar perumahan pada tahun 2007-2008, kecelakaan nuklir Fukushima pada tahun 2011, atau pandemi COVID-19.

Ide peristiwa black swan menjadi terkenal berkat Nassim Nicholas Taleb, seorang ahli keuangan, penulis, dan mantan trader Wall Street. Pada tahun 2007, Taleb berbicara tentang peristiwa-peristiwa bencana yang tak terduga ini dalam bukunya, jauh sebelum krisis finansial tahun 2008. Ia menekankan bahwa para pelaku pasar harus siap untuk menghadapi penurunan yang akan datang, meskipun tampaknya tidak mungkin terjadi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas