Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Minyak Dunia Merosot Pasca Keputusan The Fed Tahan Suku Bunga Sampai Desember 2024

Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate tetap stabil di kisaran 5,25-5,5 persen memicu penurunan harga minyak dunia.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Minyak Dunia Merosot Pasca Keputusan The Fed Tahan Suku Bunga Sampai Desember 2024
Bruegel.org
Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate tetap stabil di kisaran 5,25-5,5 persen memicu penurunan harga minyak dunia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate tetap stabil di kisaran 5,25-5,5 persen memicu penurunan harga minyak dunia.

Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka jenis Brent selama 24 jam terakhir turun 72 sen atau 0,87 persen hingga harganya anjlok di kisaran 82,04 dolar AS per barel.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI AS) tergelincir 79 sen atau 1 persen dibanderol jadi 77,84 dolar AS per barel.

Berbanding terbalik dengan harga minyak yang diperdagangkan pada awal April yang tembus mencapai 91 dolar AS per barel.

Melemahnya harga minyak dunia pada perdagangan pekan ini terjadi usai Gubernur The Fed Jerome Powell mengonfirmasi bahwa bank sentral AS akan tetap mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil hingga akhir tahun 2024.

The Fed juga mengisyaratkan hanya akan menurunkan suku bunga sekali pada tahun ini dengan besaran 25 bps lantaran inflasi melandai ke level 3,3 persen (year on year/yoy) pada Mei 2024, lebih kecil ketimbang inflasi di bulan April yang mencapai 3,4 persen.

BERITA REKOMENDASI

"Kami melihat laporan hari ini (inflasi yang melandai) sebagai kemajuan dan bisa membangun rasa percaya diri. Namun, kepercayaan diri kami belum sampai pada tahap membenarkan keputusan untuk mulai melonggarkan kebijakan pada saat ini," kata Powell pada saat konferensi pers usai rapat FOMC.

Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Rupiah Mulai Perkasa ke Level Rp 16.270 per Dolar AS

Penundaan pelonggaran kebijakan moneter dan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama memiliki implikasi besar pergerakan harga minyak dunia.

Lantaran keputusan ini berpotensi Sikap The Fed memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi terkait adanya melambat permintaan bahan bakar.

Baca juga: Kondisi Geopolitik Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Dunia Melambung

Meski begitu langkah ini menjadi angin segar bagi para investor pasar global pasca dunia dibayangi ancaman kenaikan harga minyak yang diprediksi tembus ke level 100 dolar AS per barel.

Saham-saham Wall Street Menguat

Sementara itu merespon kebijakan The Fed, Bursa saham perdagangan Amerika Serikat (AS) Wall Street mayoritas menguat pada Kamis (13/6/2024).

Seperti misalnya S&P 500 menguat 0,23 persen hingga berakhir pada level 5.433,74 mencetak rekor penutupan empat hari berturut-turut, sementara Nasdaq Composite bertambah 0,34 persen dan ditutup pada level 17.667,56.

Lonjakan serupa juga dialami Saham Broadcom yang melonjak 13,5 persen setelah perusahaan menaikkan perkiraan pendapatan dari chip yang dirancang untuk operasi kecerdasan buatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas