The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Pertama Sejak 2020
Jerome Powell yang memimpin rapat Federal Open Meeting Committee (FOMC) menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga yang signifikan sebanyak 50 bps
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) resmi melonggarkan kebijakan fiskal lewat pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0 persen pada Kamis (19/9/2024).
Pemangkasan ini jadi kali pertama sejak Maret 2020 tepatnya empat tahun lalu saat awal pandemi Covid-19. Pemangkasan 50 bps lebih besar bila dibandingkan ekspektasi pasar yang mematok pelonggaran di kisaran 25 bps, mencerminkan upaya The Fed untuk mencapai soft landing yang telah lama ia upayakan.
Gubernur The Fed, Jerome Powell yang memimpin rapat Federal Open Meeting Committee (FOMC) menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga yang signifikan sebanyak 50 bps bukan karena mengejar ketertinggalan.
Baca juga: Harga Emas Dunia Anjlok Imbas Bayang-bayang Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Namun sebagai bentuk komitmen The Fed untuk tetap mengikuti perkembangan ekonomi dunia, sehingga ekonomi AS bisa terus terjaga stabilitasnya di tengah meningkatnya angka pengangguran AS yang sempat terbang ke 4,3 persen pada Juli 2024.
Melesat lebih tinggi bila dibandingkan sebelum era pengetatan atau Maret 2022 sebesar 3,6 persen. Lonjakan pengangguran yang melambung ini menjadi alasan kuat The Fed langsung memangkas suku bunga 50 bps dan bukan 25 bps.
“Kami berusaha mencapai situasi di mana kami memulihkan stabilitas harga tanpa peningkatan pengangguran yang menyakitkan seperti yang terkadang terjadi akibat inflasi ini,” kata Ketua Jerome Powell, mengutip CNBC International.
“Itulah yang kami coba lakukan, dan saya pikir Anda dapat menganggap tindakan hari ini sebagai tanda komitmen kuat kami untuk mencapai tujuan tersebut,” imbuhnya.
Meski pemangkasan suku bunga 50 bps yang diklaim Powell dapat mendorong perekonomian AS ke arah positif, namun keputusan ini mendapat pertentangan dari para pejabat The Fed.
Seperti Michelle Bowman, salah satu anggota dewan gubernur The Fed, yang menilai pemotongan suku bunga yang lebih kecil sebesar seperempat poin atau 25 bps lebih aman untuk perekonomian negara.
Lebih lanjut, pemangkasan suku bunga sepertinya akan terus dilakukan The Fed hingga akhir tahun 2024. Investor memperkirakan pemotongan suku bunga yang lebih agresif, sekitar 70 basis poin bakal disahkan The Fed pada pertemuan di bulan November dan Desember.
Kemudian di awal tahun 2026, suku bunga diharapkan turun menjadi 2,9 persen atau dipangkas 50 bps, mencerminkan perbedaan pandangan dengan pembuat kebijakan.
Baca juga: Harga Emas Dunia Anjlok Imbas Bayang-bayang Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Respon Pasar
Merespon pemangkasan suku bunga jumbo yang dilakukan The Fed, indeks Dow Jones langsung ditutup melemah 0,25 persen ke 41.503,1 setelah sempat melambung 375 poin.
Sementara indeks Nasdaq melandai 0,31 persen ke 17.573,3 dan indeks S&P 500 turun 0,29 persen ke 5.618,26.
Berbanding terbalik dengan respon pasar saham, harga Bitcoin justru melambung naik 0,93 persen ke level 60.758 dolar AS per koin, diikuti lonjakan harga emas yang melesat ke rekor tertinggi baru di 2.570,70 dolar AS per ons troy pada pagi ini.