Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri ESDM Arifin Ungkap Subsidi Listrik Era Prabowo-Gibran Bakal Capai Rp88 Triliun, Ini Dasarnya

Kebijakan subsidi listik tahun 2025, yaitu tepat sasaran, diberikan hanya kepada golongan yang berhak.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Menteri ESDM Arifin Ungkap Subsidi Listrik Era Prabowo-Gibran Bakal Capai Rp88 Triliun, Ini Dasarnya
Ismoyo
Menteri ESDM, Arifin Tasrif pada agenda rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) bersama Komisi VII DPR RI di Kawasan Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/6/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, besaran subsidi listrik dproyeksikan berkisar antara Rp83 triliun hingga Rp88,3 triliun pada tahun 2025.

Hal tersebut diungkapkan langsung Menteri ESDM, Arifin Tasrif pada agenda rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) bersama Komisi VII DPR RI di Kawasan Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Diketahui pada tahun depan, pemerintahan dipimpin Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka yang akan dilantik pada Oktober 2024.

Arifin mengungkapkan, angka tersebut diambil melalui asumsi perhitungan dari berbagai komponen.

Baca juga: Kemenkeu Kucurkan Subsidi Listrik Ke PLN Rp75,83 Triliun

Yakni parameter ekonomi makro, kurs rupiah, Indonesian Crude Price (ICP), Harga Batubara Acuan (HBA), dan inflasi.

"Subsidi listrik pada RAPBN 2025 diusulkan sebesar Rp83,02 sampai dengan Rp88,36 triliun dengan asumsi ICP 75-85 dolar AS per barel dan kurs pada kisaran Rp15.300 sampai dengan Rp16.000 per dolar AS," ungkap Arifin di Gedung DPR RI, Rabu (19/6/2024).

BERITA REKOMENDASI

"Kemudian, inflasi sebesar 1,5 sampai 3,5 persen," sambungnya.

Jika dibandingkan dengan tahun ini, subsidi listrik pada RAPBN 2025 tercatat mengalami peningkatan.

Adapun, subsidi listrik dalam APBN tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp73,24 triliun.

Arifin memastikan, subsidi listrik yang dikucurkan pemerintah akan diberikan sesuai peruntukannya.

"Kebijakan subsidi listik tahun 2025, yaitu tepat sasaran, diberikan hanya kepada golongan yang berhak," ungkap Arifin.

"Untuk rumah tangga, diberikan kepada rumah tangga yang miskin dan rentan, serta mendorong transisi energi yang lebih efisien dan adil dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, fiskal, dan lingkungan," pungkasnya.

Diketahui, sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2016, subsidi tarif listrik untuk rumah tangga dilaksanakan melalui PLN diberikan kepada pelanggan rumah tangga dengan daya 450 volt ampere (VA) dan 900 VA masyarakat prasejahtera yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyebutkan, besaran nilai subsidi listrik pada tahun depan ditaksir mencapai Rp83 triliun.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, Perseroan berkomitmen untuk merealisasikan subsidi dari pemerintah secara tepat sasaran.

Yaitu bagi golongan pelanggan listrik rumah tangga daya 450 Volt Ampere (VA) dan sebagian daya 900 VA, serta pelanggan bisnis dan industri kecil hingga daya 5.500 VA.

"Berdasarkan hasil perhitungan RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2025 diperoleh angka subsidi listrik debesar Rp83,08 triliun," ungkap Darmo.

Ia melanjutkan, terdapat formula penetapan biaya subsidi listrik. Yakni ditentukan realisasi parameter ekonomi makro, kurs rupiah, Indonesian Crude Price (ICP), Harga Batubara Acuan (HBA), dan inflasi.

"Dari besaran subsidi tersebut, 64,95 persen atau Rp53,96 triliun diperuntukan pelanggan Rumah Tangga yaitu ditujukan 35,22 juta pelanggan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas